Selasa, 16 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Alasan Sandera Jabat Tangan Pejuang Hamas saat Bebas? Karena Diperlakukan Baik, Ini Kata Sandera Itu

Ada momen yang menyentuh hati banyak orang ketika menyakiskan video seorang sandera Israel bernama Yocheved Lifschitz dibebaskan oleh pejuang Hamas.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Twitter
BERSALAMAN- Momen yang menyentuh hati ketika seorang sandera Israel bernama Yocheved Lifschitz dibebaskan oleh pejuang Hamas. Sebelum berpisah dengan Pejuang Hamas, Yocheved Lifschitz, seorang sandera yang dibebaskan itu sempat memegang tangan seorang pejuang Hamas sambil mengucap kata Shalom. Alasannya kata Lifschitz, Pejuang Hamas telah memperlakukan mereka dan tawanan lainnya dengan baik. 

Dia juga mengatakan bahwa mereka memiliki akses terhadap obat-obatan yang mereka butuhkan dan terdapat banyak perempuan di sana yang mengetahui tentang “kebersihan kewanitaan”.

Mereka makan makanan yang sama – roti pitta dengan keju dan mentimun – seperti yang dimakan penjaga Hamas, tambah putrinya, Sharone.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan mengapa dia berjabat tangan dengan pria bersenjata itu?

Lifschitz mengatakan para penyandera telah memperlakukannya dengan baik dan para sandera lainnya berada dalam kondisi baik.

Pengakuan dari beberapa sandra yang dibebaskan oleh tentara pejuang Hamas mengatakan bahwa mereka telah diperlakukan dengan baik.

Pejuang dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) membebaskan dua sandera wanita lansia pada Senin (23/10/2023).

Juru bicara sayap bersenjata Hamas mengatakan kedua tawanan Israel itu dibebaskan setelah adanya mediasi dari Qatar dan Mesir.

Sandera yang dibebaskan mengatakan bahwa dia ditahan di 'jaring laba-laba' terowongan Gaza.

Lifschitz dan suaminya diculik oleh pejuang bersenjata Hamas dengan sepeda motor dan dibawa ke dalam “jaring laba-laba” terowongan di bawah Gaza, katanya.

Dia mengatakan sebagian besar sandera “diperlakukan dengan baik”.

Dia dibebaskan bersama wanita lain, Nurit Cooper, 79, pada Senin malam.

Gambar yang luar biasa menunjukkan nenek tersebut menjabat tangan seorang pria bersenjata Hamas. Hanya beberapa detik sebelum dia diantar ke ambulans oleh Palang Merah Internasional yang mengantarnya kembali ke Israel.

"Shalom," katanya kepada pria bersenjata itu - kata Ibrani untuk perdamaian.

Lifschitz diculik, bersama suaminya Oded, dari Nir Oz Kibbutz di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober. Dia belum dibebaskan.

Saat itu masih pagi ketika Hamas menyerang kibbutz.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan