Konflik Palestina Vs Israel
Tunggu AS Perkuat Pangkalan, Serangan Darat Besar-besaran Israel ke Gaza Dimulai Pekan Depan?
Amerika dilaporkan ingin membentengi pangkalan di wilayah Timur Tengah terlebih dahulu sebelum Israel menyerbu masuk Gaza.
Serangan Darat Israel Besar-besaran ke Gaza Dimulai Pekan Depan? Tunggu AS Perkuat Pangkalan
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan setuju untuk menunda rencana invasi darat besar-besaran ke Gaza atas permintaan Amerika Serikat (AS).
Penundaan invasi darat Israel ke Gaza itu untuk memberi waktu buat AS memperkuat pangkalan-pangkalan militernya di Timur Tengah dengan banyak pertahanan udara.
Seiring masifnya bombardeman Israel ke Gaza, sejumlah pangkalan militer AS di berbagai wilayah di Timur Tengah memang kian sering mendapat serangan.
Baca juga: Milisi Perlawanan Irak Serang Tiga Pangkalan Militer AS di Suriah: Drone Menghantam Telak
Laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (25/10/2023) mengindikasikan kalau serangan darat Israel kemungkinan akan berlangsung masuk Gaza mulai pekan depan.
"Washington telah membujuk Yerusalem Barat untuk “menunda” operasi yang direncanakan sampai “akhir pekan ini,” kata pejabat AS dan Israel yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar tersebut.
Sementara itu, Pentagon dilaporkan telah “berusaha keras” untuk mengerahkan selusin sistem pertahanan udara ke pangkalan-pangkalan di Arab Saudi, UEA, Kuwait, Irak, Yordania dan Suriah.
Para pejabat Israel, dilansir WSJ, menyebut kalau upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, dan penyediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza, juga menjadi faktor dalam keputusan untuk menunda serangan tersebut.

Pangkalan Militer AS Makin Sering Diserang Milisi
Serangan drone dan roket telah menargetkan pasukan Amerika setidaknya sepuluh kali di Irak dan tiga kali di Suriah selama tujuh hari terakhir.
Komando Pusat AS (CENTCOM) awalnya melaporkan tidak ada kerusakan atau korban jiwa akibat serangan tersebut.
Namun, pada hari Selasa CENTCOM mengatakan kepada NBC News bahwa serangan pesawat tak berawak pada tanggal 18 Oktober di pos terdepan Al-Tanf di Suriah menyebabkan “cedera ringan” pada 20 tentara.
Beberapa milisi yang sebelumnya tidak dikenal telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
AS menuduh Iran dan Korps Garda Revolusi Islamnya “mendukung” para militan, namun tidak memberikan bukti apa pun mengenai keterlibatan Iran.
Baca juga: Pangkalan Militer AS di Suriah Dihajar Serangan Udara, Kataib Hizbullah Klaim Gabung Perang Israel

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok Palestina pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.400 warga Israel dan 200 lainnya ditawan.
Pemerintah di Yerusalem Barat telah berjanji untuk “membubarkan” Hamas dan selamanya mengubah wajah Gaza.
Atas niatan itu, Israel telah melancarkan serangan artileri berat dan udara terhadap wilayah tersebut sebagai persiapan untuk invasi darat.
AS telah mendukung rencana perang Israel dan menjanjikan bantuan militer miliaran dolar.
Pentagon juga telah mengerahkan dua kelompok penyerang kapal induk dan pasukan ekspedisi Marinir ke Mediterania timur.
(oln/RT/WSJ/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Trump Kembali Beri Karpet Merah ke Israel, Usul Penjualan Senjata Jumbo Rp 106 Triliun |
---|
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.