Konflik Palestina Vs Israel
Israel Disebut Bersedia Timbulkan Korban Sipil Dalam Jumlah Besar Demi Kalahkan Hamas di Gaza
Militer Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsian padat penduduk di Jabalia, Gaza.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GAZA- Pemerintah Israel disebut bersedia menimbulkan korban warga sipil dalam jumlah besar demi mengalahkan Hamas di Gaza.
Dikutip Russia Today dari New York Times, Pemerintah Israel disebut telah membicarakannya dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Joe Biden disebut terus mendukung Israel namun menjadi semakin kritis terkait sikap PM Israel Benjamin Netahyahu terkait krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca juga: Menlu RI: Pintu Keluar dari Gaza Hanya Ada di Rafah
Menurut The New York Times, hal tersebut bisa menjelaskan banyaknya warga sipil dan anak-anak yang tewas di Gaza.
Terlebih lagi, militer Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsian padat penduduk di Jabalia, Gaza dan terlihat menargetkan warga sipil.
195 Orang Tewas dan 120 Orang Hilang di Gaza
Kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza kembali diserang Israel hingga menewaskan 195 orang, Kamis (2/10/2023).
Dikutip dari Aljazeera, serangan bombardir Israel yang intens di Jalur Gaza terjadi sebelum Kamis subuh.
Pada video yang diunggah media tersebut, menunjukkan bola api dan suara ledakan keras di Lingkungan Karama dekat Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.
Pengeboman juga terjadi di dekat menara Fayrouz, barat laut Kota Gaza.
Dilaporkan juga bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa menjangkau wilayah tersebut karena ancaman serangan misil yang terus menerus.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku 'terkejut' terkait serangan Israel di Jabalia yang terjadi dua kali dalam dua hari.
Baca juga: Militer Israel Klaim Telah Serang 11.000 Target Milik Hamas di Jalur Gaza
Dilaporkan setidaknya 8.805 warga Palestina tewas akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara korban tewas di Israel lebih dari 1.400.
120 korban hilang
Selain 195 korban tewas, ada 120 orang yang hilang dan sedikitnya 777 orang luka-luka.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.
Akan tetapi, Israel mengeklaim serangan itu menargetkan komandan Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.
Baca juga: Anggota Parlemen Partai Likud Israel Serukan Penghapusan Gaza dari Muka Bumi
"Ini pembantaian yang dilakukan Israel," ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.
AFP melaporkan, suara tangis memenuhi udara berdebu ketika para relawan memindahkan balok beton dan besi-besi di kamp pengungsi Jabalia untuk mencari jasad dan korban selamat.
Penduduk kamp Jabalia bernama Ragheb Aqal (41) menyamakan ledakan yang terjadi akibat serangan Israel kali ini dengan gempa bumi.
Dia lalu berbicara tentang kengeriannya melihat rumah-rumah hancur, banyak orang tertindih reruntuhan, serta banyak korban lainnya yang terluka.
Kamp pengungsi Jabalia dihuni 116.000 orang di wilayah seluas 1,4 kilometer persegi. (Aljazeera/RT)
Konflik Palestina Vs Israel
Reaksi Indonesia setelah Israel Serang Wilayah Qatar: DPR Mengutuk, Prabowo Terbang ke Doha |
---|
Hamas Punya Panglima Perang Baru, 'Si Bayangan' Jadi Komandan Baru Brigade Al Qassam |
---|
Ultimatum Israel, Mesir: Ada Konsekuensi Serius Jika Netanyahu Serang Wilayah Kami |
---|
Presiden Prabowo Subianto Bertolak ke Qatar, Tunjukkan Solidaritas Setelah Serangan Israel |
---|
Abaikan Ultimatum Trump, Netanyahu Ancam Siapkan Serangan Ganas ke Qatar Jika Tak Usir Hamas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.