Selasa, 12 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gedung Putih: Hari-hari Karier Politik Netanyahu Tinggal Menghitung Hari

Presiden AS, Joe Biden dan para pembantunya mempertimbangkan calon penerus perdana menteri Israel yang semakin tidak populer di tengah perang

BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesaat sebelum mengikuti rapat kabinet di Tel Aviv, Jumat, (20/10/2023). 

Gedung Putih: Hari-hari Karier Politik Netanyahu Tinggal Menghitung Hari

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pejabat tinggi Gedung Putih dilaporkan tengah membahas kemungkinan pergantian kepemimpinan di pemerintahan Israel.

Pembahasan itu berfokus pada topik “hari politik Benjamin Netanyahu sudah tinggal menghitung hari”.

"Gedung Putih sedang mempertimbangkan calon penggantinya (Benjamin Netanyahu) karena popularitas perdana menteri Israel terus anjlok menyusul keberhasilan serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu," tulis laporan Politico, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Israel Ngamuk Tak Terkendali Sampai AS Pun Ngeri Sendiri: Mau Pakai Nuklir, Memang Incar Genosida

Topik mengenai antisipasi kejatuhan Netanyahu dari kekuasaan telah muncul dalam pertemuan-pertemuan di Gedung Putih baru-baru ini.

"Hal itu termasuk setelah kunjungan Biden ke Israel baru-baru ini, di mana ia bertemu dengan Netanyahu menyusul serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober," menurut dua pejabat senior pemerintahan AS dalam laporan tersebut.

Joe Biden bahkan telah menyarankan kepada Netanyahu agar dia memikirkan pelajaran yang akan dia bagikan kepada penerusnya, tambah kedua pejabat pemerintah tersebut.

Secara terpisah, seorang pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS mengonfirmasi kalau pemerintahan Biden yakin Netanyahu tidak akan menjabat dalam waktu lama.

Pejabat saat ini yakin masa jabatan Netanyahu sebagai perdana menteri mungkin hanya bertahan beberapa bulan karena kemarahan masyarakat Israel akibat serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober dan kegagalan intelijen yang tampaknya terjadi untuk memungkinkan terjadinya serangan tersebut.

Sekitar 1.400 warga Israel tewas dalam serangan Hamas, termasuk tentara dan warga sipil.

Beberapa dibunuh oleh pejuang Hamas, sementara yang lain tewas dalam baku tembak ketika Israel menggunakan kekuatan besar untuk melenyapkan pejuang Hamas yang telah menawan banyak warga Israel.

Baca juga: Hannibal Directive, Protokol dan Metode Tentara Israel Tumbalkan Warganya Sendiri Demi Tumpas Hamas

Hamas berhasil membawa lebih dari 200 warga Israel yang ditawan kembali ke Gaza.

Masyarakat Israel serta para tawanan itu sendiri sangat kritis terhadap Netanyahu dan pemerintahan pemukim sayap kanannya, yang memprioritaskan menargetkan Hamas dan membunuh warga sipil Palestina di Gaza dibandingkan upaya pengembalian tawanan secara aman.

Lebih lanjut, banyak warga Israel percaya kalau pemerintah sengaja membiarkan serangan Hamas terjadi.

Dugaan muncul karena lambatnya respons tentara dan polisi ketika pejuang Hamas menembus jauh ke dalam wilayah Israel dan menargetkan pangkalan militer dan permukiman di wilayah Gaza.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan