Konflik Palestina Vs Israel
Jubir Prancis: Bukan Tugas Israel Putuskan Siapa yang Memerintah Gaza di Masa Depan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Anne-Claire Legendre menegaskan bahwa bukan tugas Israel untuk memutuskan siapa yang memerintah Gaza.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Anne-Claire Legendre menegaskan bahwa bukan tugas Israel untuk memutuskan siapa yang memerintah atas Gaza di masa depan.
Perancis menggambarkan perang antara Zionis dengan kelompok militan Hamas Palestina sebagai sebuah tindakan yang tidak pantas.
"Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan," kata Legendre, dikutip dari Artigercek.
Pada Kamis (16/11/2023), Prancis mengecam konflik yang dilakukan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
"Mengenai Tepi Barat, saya ingin menyampaikan kecaman keras Prancis atas kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina," kata Legendre pada konferensi pers.
Baca juga: Israel Serang Jenin di Tepi Barat, Tewaskan 3 Orang

Legendre menyatakan bahwa Israel melakukan tindakan 'genosida', mengorganisir kekerasan dan pembunuhan di Tepi Barat.
Prancis menyebutnya sebagai kebijakan teror yang bertujuan untuk menggusur warga Palestina.
Paris pun mendesak pemerintah Israel untuk melindungi warga Palestina dari kekerasan.
"Tujuannya untuk menggusur warga Palestina," katanya.
Secara terpisah, sekitar 50 ton bantuan yang dikirim Prancis ke Gaza telah memasuki wilayah kantong itu.
Baca juga: Pos Pemeriksaan di Tepi Barat Diserang, Tentara Israel Tewas Ditembak
Serangan Harian Meningkat
Berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangan harian pendudukan meningkat lebih dari dua kali lipat, dikutip Reuters.
Legendre mengatakan pemerintah Israel perlu mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi penduduk Palestina.
Prancis memperingatkan bahwa kebijakan pemukiman tersebut merugikan solusi dua negara.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk juga menyetujui pernyataan Legendre.
Berbicara di Jenewa pada hari Kamis (16/11/2023), Turk mengatakan dia sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Baca juga: Selain Gaza, Israel Gelar Agresi Besar di Tulkarem Tepi Barat, Bawa Buldoser dan Drone
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.