Konflik Palestina Vs Israel
Jubir Prancis: Bukan Tugas Israel Putuskan Siapa yang Memerintah Gaza di Masa Depan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Anne-Claire Legendre menegaskan bahwa bukan tugas Israel untuk memutuskan siapa yang memerintah Gaza.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Whiesa Daniswara
Dia mengatakan sudah jelas bahwa pendudukan Israel harus diakhiri.
"Tahun ini merupakan tahun paling mematikan dalam 15 tahun terakhir bagi penduduk Tepi Barat, dengan sekitar 200 warga Palestina dan 26 warga Israel tewas," menurut data PBB.
Hanya dalam tiga minggu sejak serangan 7 Oktober, lebih dari 120 warga Palestina di Tepi Barat telah terbunuh.
Bentrokan dengan tentara telah menyebabkan sebagian besar kematian.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Baca juga: Petani Zaitun Mahfodah Shtayyeh, Simbol Perlawanan dan Cinta yang Tak Pernah Padam di Tepi Barat

Sejak itu, Tepi Barat berada di bawah pendudukan militer, sementara pemukiman Israel terus berkembang.
Bagi Palestina, Tepi Barat adalah bagian dari negara merdeka di masa depan, termasuk Gaza dan Yerusalem Timur.
Sebelumnya, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa jika tujuan Tel Aviv adalah menggulingkan pemerintahan Hamas di Gaza, menurutnya penting untuk mempertahankan kehadiran militer yang sangat kuat.
"Kita tidak bisa meninggalkan ruang hampa," ucapnya.
Sementara, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Biden mengatakan, jika Israel menduduki Gaza, itu akan menjadi kesalahan besar.
Baca juga: Hacker Anonymous Global Ancam Benjamin Netanyahu: Setop Genosida atau Web Pemerintah Israel Lumpuh

Awal bulan ini, Netanyahu memberhentikan Menteri Warisan Budaya Amihai Eliyahu dari rapat kabinet setelah dia menyarankan penggunaan senjata nuklir terhadap daerah kantong Palestina.
Hamas menyandera lebih dari 200 orang selama serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Israel menanggapinya dengan melancarkan kampanye pengeboman dan invasi darat ke Gaza.
Israel juga menerapkan blokade hampir total terhadap wilayah kantong Palestina, yang menurut PBB dan kelompok hak asasi manusia hanya memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di sana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.