Sabtu, 22 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Politisi Israel Serukan Bumi Hangus Gaza, Israel Dituding Terlalu Lunak Hadapi Hamas

Pemerintah Israel diminta melarang bahan bakar apa pun masuk ke wilayah kantong Palestina kecuali semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.

Penulis: Choirul Arifin
FADEL SENNA / AFP
Asap mengepul selama ledakan militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota parlemen terkemuka Israel Nissim Vaturi menyerukan agar tentara Israel, IDF, melakukan bumi hangus segera atas wilayah Gaza.

Nissim Vaturi menilai Israel terlalu lunak menghadapi para pejuang Hamas.  "Bakar Gaza sekarang," seru Nissim Vaturi dikutip Russian Today.

Nissim mengatakan, negaranya “terlalu manusiawi” terhadap warga Palestina. Dia meminta agar Pemerintah Israel melarang bahan bakar apa pun masuk ke wilayah kantong Palestina kecuali semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.

Komentar yang dibuat pada hari Jumat oleh Nissim Vaturi, wakil ketua Knesset, adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan yang menghasut oleh politisi Israel mengenai pertempuran mematikan dengan Hamas.

“Semua kekhawatiran mengenai apakah ada internet di Gaza atau tidak menunjukkan bahwa kita tidak belajar apa pun. Kami terlalu manusiawi,” Vaturi, anggota partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menulis di X (sebelumnya Twitter).

“Bakar Gaza sekarang, tidak kurang dari itu! Jangan izinkan bahan bakar masuk, jangan izinkan air masuk sampai para sandera dikembalikan!”

Awal bulan ini, Netanyahu memberhentikan Menteri Warisan Budaya Amihai Eliyahu dari rapat kabinet setelah dia menyarankan penggunaan senjata nuklir terhadap daerah kantong Palestina.

Hamas menyandera lebih dari 200 orang selama serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Israel menanggapinya dengan melancarkan kampanye pengeboman dan invasi darat ke Gaza.

Baca juga: Negara-negara Arab Enggan Jadi Tukang Cuci Piring Pasca Kehancuran Gaza oleh Kebrutalan Israel

Israel juga menerapkan blokade hampir total terhadap wilayah kantong Palestina, yang menurut PBB dan kelompok hak asasi manusia hanya memperburuk situasi kemanusiaan yang sangat buruk di sana.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa 24 pasien di rumah sakit Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di wilayah kantong tersebut, meninggal dalam serangan Israel terhadap kompleks tersebut. IDF menuduh Hamas menggunakan Al-Shifa dan rumah sakit lainnya untuk tujuan militer.

Baca juga: Listrik Padam, Jaringan Komunikasi Mati, Pengiriman Bahan Pangan PBB ke Gaza Ikut Terhenti

Lebih dari 11.000 orang telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober, menurut pejabat setempat. Setelah perdebatan panjang, Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu mengeluarkan resolusi yang menyerukan penghentian kemanusiaan dalam pertempuran tersebut dan “pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas.”

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved