Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kronologi Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata 4 Hari, Pengamat: Netanyahu Terjebak

Israel-Hamas sepakat melakukan gencatan senjata sementara selama empat hari. Pengamat menilai Netanyahu dalam kondisi terjebak.

AFP/HENRY NICHOLLS
Para pengunjuk rasa memegang plakat dan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa mendukung warga Palestina, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London pada 15 November 2023, untuk menuntut Anggota Parlemen memilih gencatan senjata di Gaza. Dengan dimediasi Qatar, pada 22 November 2023, Israel-Hamas telah sepakat melakukan gencatan senjata selama empat hari. 

TRIBUNNEWS.com - Israel dan Hamas setuju melakukan gencatan senjata selama empat hari, setelah eskalasi militer meningkat sejak 7 Oktober 2023.

Hingga 21 November 2023, setidaknya 14.100 warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan Israel.

Sementara itu, 33.000 orang terluka dan 6.800 lainnya masih hilang.

Jumlah tersebut belum termasuk korban tewas di Tepi Barat, yakni sebanyak 219 orang tewas dan lebih dari 2.750 korban luka.

Lalu, bagaimana kronologi tercapainya kesepakatan gencatan senjata?

Baca juga: Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas hingga 7 Poin yang Disepakati

Pada 15 November 2023, muncul laporan dari Qatar yang menjadi mediator bahwa hampir terjadi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk pembebasan 50 tawanan di Gaza dengan imbalan jeda tiga hari.

Lalu, pada Minggu (19/11/2023), Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan tantangan "kecil" dan "lebih logis" masih dalam proses negosiasi kesepakatan, dan proses itu "mengalami pasang surut".

Channel 12 Israel melaporkan kabinet perang Israel bertemu pada Minggu untuk membahas kelanjutan negosiasi.

Mereka juga memberi tahu Qatar bahwa mereka siap untuk mencapai kesepakatan.

Setelahnya, pada Senin (20/11/2023), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengaku yakin kesepakatan untuk membebaskan para sandera sudah dekat.

Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa persyaratan kesepakatan belum final.

Pada hari yang sama, Presiden Palang Merah, Mirjana Spoljaric, bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Doha, Qatar.

Mereka melakukan pembicaraan secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.

Sehari setelahnya, Selasa (21/11/2023), pejabat Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kesepakatan telah didiskusikan selama berminggu-minggu, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengulur waktu.

Al-Rishq menambahkan semua brigade perlawanan Palestina menyetujui kesepakatan tersebut lewat panggilan telepon.

Hamas juga telah menyampaikan tanggapannya kepada Qatar.

Pada Rabu (22/11/2023) pagi, kabinet Israel mendukung perjanjian tersebut seusai berbicara mengenai kesepakatan yang dimediasi Qatar.

Setelahnya, Israel dan Hamas secara independen mengonfirmasi gencatan senjata.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel Serukan agar IDF Musnahkan Gaza, tapi Pesannya Langsung Dihapus

Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya ada tujuh poin kesepakatan Israel-Hamas untuk melakukan gencatan senjata sementara. Berikut rinciannya.

- Jeda sementara yang disepakati kedua belah pihak akan berlangsung selama empat hari;

- Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer;

- Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza;

- Pesawat tak berawak di Gaza selatan akan berhenti menyerang selama empat hari. Pesawat tak berawak akan berhenti di utara selama enam jam per hari;

- Israel "berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapapun di seluruh wilayah Jalur Gaza" selama masa jeda;

- Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Din;

- Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditawan sebagai ganti pembebasan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Israel mengatakan pihaknya bersedia memperpanjang periode gencatan senjata selama empat hari, dengan penambahan satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yangd dibebaskan Hamas.

Namun, tak jelas apakah Israel akan membebaskan tahanan Palestina tambahan jika gencatan senjata diperpanjang.

Sementara itu, Netanyahu mengatakan gencatan senjata bukan berarti perang telah berakhir.

Ia justru menyinggung adanya kemungkinan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan kembali menekan Gaza setelah jeda selesai.

Ketika menanggapi kesepakatan Israel-Hamas itu, peneliti senior di Institut Timur Tengah Universitas Nasional Singapura, James Dorsey, menilai gencatan senjata sementara hanyalah langkah pertama dalam proses negosiasi yang sulit ke depannya.

Kata Dorsey, perdamaian abadi di Jalur Gaza masih jauh dari harapan.

Baca juga: Israel Cegat Ambulan di Tulkarem Tepi Barat, 5 Orang Tewas Tanpa Perawatan

“Kesepakatan ini memberi tahu Anda betapa sulitnya hal-hal yang akan terjadi di masa depan."

"Begitu kita sampai pada pertanyaan tentang pembebasan personel militer Israel yang ditawan oleh Hamas, negosiasi ini akan menjadi jauh lebih sulit," kata Dorsey.

“Menurut saya, Perdana Menteri Israel Netanyahu sedang terjebak."

"Di satu sisi tekanan dari dalam negeri–yang menginginkan para sandera dibebaskan dan menginginkan mereka dibebaskan sekarang–dan, di sisi lain, tekanan AS untuk mengizinkan gencatan senjata," sambungnya.

Hal yang Perlu Diketahui

Para pengunjuk rasa memegang plakat dan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa mendukung warga Palestina, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London pada 15 November 2023, untuk menuntut Anggota Parlemen memilih gencatan senjata di Gaza. Para anggota parlemen berkumpul di House of Commons untuk memberikan suara pada amandemen Pidato Raja yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. (Photo by HENRY NICHOLLS / AFP)
Para pengunjuk rasa memegang plakat dan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa mendukung warga Palestina, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London pada 15 November 2023, untuk menuntut Anggota Parlemen memilih gencatan senjata di Gaza. Para anggota parlemen berkumpul di House of Commons untuk memberikan suara pada amandemen Pidato Raja yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. (Photo by HENRY NICHOLLS / AFP) (AFP/HENRY NICHOLLS)

Bagaimana gencatan senjata terjadi?

Kesepakatan itu dimediasi oleh Qatar, yang telah memimpin negosiasi antara Israel-Hamas, sekaligus berkoordinasi dengan pihak lainnya, termasuk AS dan Mesir.

Joe Biden berterima kasih kepada Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, atas peran mereka dalam kesepakatan antara Israel-Hamas.

Sementara, Netanyahu mengatakan ia mengandalkan Biden untuk mendapakan kesepakatan yang lebih baik bagi Israel.

Netanyahu juga berterima kasih pada Biden atas upayanya membantu Israel.

Ia menegaskan Israel tak mengakhiri perang di Gaza, dan gencatan senjata hanya bersifat sementara.

Kapan gencatan senjata berlaku?

Qatar mengatakan waktu mulai gencatan senjata akan diumumkan dalam waktu 24 jam setelah kesepakatan tercapai, Rabu.

Hingga Rabu pagi, Israel masih menyerang Jalur Gaza di sejumlah titik.

Baca juga: Soal Gencatan Senjata Israel-Hamas, Direktur HRW: Manusia Bukanlah Alat Tawar-Menawar

Bagaimana Israel bisa setuju?

Setelah berminggu-minggu negosiasi yang alot, Netanyahu mengadakan pertemuan kabinet pada Selasa malam.

Dalam pertemuan itu, hanya tiga anggota kabinet yang menentang gencatan senjata sementara.

Mereka adalah Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dan dua anggota partai politik sayap kanan lainnya.

Diketahui, selama gencatan senjata ini, Israel tidak menarik pasukannya, tank, kendaraan lapis baja, dan infrastruktur militer lainnya dari Gaza.

Tentang sandera yang ditahan Hamas

Israel mengatakan sedikitnya 237 orang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Orang-orang yang ditangkap termasuk 33 anak-anak, menurut pemerintah Israel.

Para sandera berasal lebih dari 40 negara, termasuk setidaknya 20 pekerja pertanian dari Thailand.

Hamas telah membebaskan empat orang, yakni dua warga Israel dan dua warga negara AS.

Hamas mengatakan 50 sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Israel juga mengatakan jenazah dua sandera perempuan ditemukan di dekat kompleks RS al-Shifa.

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, ia mengharapkan warga AS termasuk dalam 50 sandera yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Tentang warga Palestina yang ditahan di penjara Israel

Sebelum 7 Oktober 2023, ada sekitar 5.200 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Sejak saat itu, pasukan Israel telah menangkap sedikitnya 3.000 warga Palestina dalam penggerebekan harian di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Menurut Kelompok Hak Asasi Manusia dan Pemantau, ribuan orang yang ditangkap itu termasuk 145 anak-anak, 95 perempuan, dan 37 jurnalis.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan