Konflik Palestina Vs Israel
Yoav Gallant Prediksi Operasi Israel di Jalur Gaza Berlangsung 2 Bulan Lagi
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memprediksi operasi Israel di Jalur Gaza berlangsung 2 bulan untuk menghancurkan Hamas Palestina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan akan melanjutkan perang setidaknya selama 2 bulan setelah gencatan senjata selama 4 hari dengan kelompok Hamas Palestina.
Gencatan senjata 4 hari tersebut disepakati untuk membebaskan 50 sandera Hamas dan 150 warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
"Apa yang akan Anda lihat dalam beberapa hari mendatang adalah pembebasan sandera. Jeda ini akan singkat," kata Yoav Gallant kepada pasukannya, Kamis (23/11/2023), dikutip dari The Guardian.
Dia mengatakan kepada pasukan untuk mengorganisir, bersiap, menyelidiki, memasok senjata untuk melanjutkan tugasnya selama gencatan senjata 4 hari.
"Akan ada kelanjutannya, karena kita perlu menyelesaikan kemenangan dan menciptakan dorongan bagi kelompok sandera berikutnya, yang hanya akan kembali karena tekanan," kata Yoav Gallant.
Baca juga: Hari Ini Pukul 7, Gencatan Senjata 4 Hari Israel-Hamas Diterapkan di Gaza
"Prioritas kami adalah melenyapkan para pemimpin politik dan lapangan Hamas," lanjutnya.
“Setidaknya diperkirakan akan terjadi pertempuran selama dua bulan lagi,” tambahnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga mengatakan hal yang sama.
"Israel akan melanjutkan perangnya melawan Hamas bahkan jika gencatan senjata sementara dicapai untuk membebaskan sandera," kata Benjamin Netanyahu dalam pernyataan video yang disiarkan televisi pada Selasa (21/11/2023), AP melaporkan.
“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang,” katanya.
Gencatan senjata 4 hari dan pembebasan sandera

Baca juga: Israel-Hamas Gencatan Senjata, 13 Sandera di Gaza dan 39 Tahanan Palestina akan Dibebaskan Hari Ini
Israel dan Hamas sepakat untuk membebaskan 50 sandera yang ditahan Hamas dari wilayah Israel dengan 150 tahanan warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel.
Gencatan senjata 4 hari mulai berlaku pada hari ini, Jumat (24/11/2023) pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.
Hari ini, grup sandera pertama dari Hamas akan dibebaskan pada siang hari, terdiri dari 13 wanita dan anak-anak, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara tahanan Palestina akan mulai dibebaskan dari penjara Damon dan Megiddo di tenggara Haifa pada sore hari.
Brigade Al-Qassam (cabang militer Hamas) mengatakan tiga tahanan Palestina yang terdiri dari wanita dan anak-anak akan dibebaskan untuk setiap satu sandera Israel.
Hamas Palestina vs Israel

Baca juga: Cegah Kekerasan Israel-Palestina Terus Berulang, PM Spanyol Desak Resolusi 2 Negara
Kesepakatan pembebasan sandera ini menyusul pemboman Israel yang masif di Jalur Gaza, sebagai tanggapan terhadap Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.758 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Jumat (24/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.