Apa yang diketahui soal jeda pertempuran Israel-Hamas yang diperpanjang di Gaza?
Ratusan warga Palestina yang ditahan Israel dan puluhan warga Israel yang disandera Hamas dibebaskan selama jeda pertempuran selama…
Setelah pemerintahan koalisi Israel menandatangani perjanjian pada Rabu (22/11) pagi, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “setidaknya 50 sandera – wanita dan anak-anak – akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran.”
Israel juga menawarkan insentif kepada Hamas untuk membebaskan lebih banyak sandera, dengan mengatakan: "Pembebasan setiap 10 sandera tambahan akan menciptakan jeda tambahan selama satu hari."
Klausul itu penting bagi keluarga para sandera. Beberapa di antara mereka sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak ingin melihat kesepakatan parsial.
Ke-50 sandera, yang diperkirakan akan dibebaskan dalam empat gelombang, adalah warga negara Israel atau warga negara ganda - bukan warga negara asing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan kepada wartawan di Doha pada Kamis (23/11) sore bahwa kelompok sandera pertama yang dibebaskan pada Jumat (24/11) terdiri dari 13 anak-anak dan perempuan, beberapa di antara mereka berusia lanjut.
“Para sandera dari keluarga yang sama akan ditempatkan dalam kelompok yang sama,” kata Majid al-Ansari.
Dia juga mengatakan daftar nama kelompok pertama telah diserahkan kepada badan intelijen Israel Mossad untuk memfasilitasi implementasi kesepakatan tersebut.
Kantor PM Netanyahu kemudian mengonfirmasi bahwa para pejabat sedang "memeriksa rincian daftar tersebut dan saat ini sedang melakukan kontak dengan semua keluarga".
Seorang pejabat senior AS mengatakan pada Rabu (22/11) bahwa setidaknya tiga warga negara Amerika – termasuk Avigail Idan, bocah tiga tahun berkewarganegaraan ganda AS-Israel yang orang tuanya dibunuh di Kibbutz Kfar Aza – termasuk di antara 50 sandera yang bakal dibebaskan.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan pada Selasa sore bahwa Hamas juga dapat secara sepihak membebaskan 26 warga negara Thailand yang diyakini termasuk di antara para sandera.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) telah ditunjuk untuk menerima para sandera di Gaza, seperti yang dilakukan stafnya ketika Hamas membebaskan dua wanita Israel-Amerika dan dua wanita Israel bulan lalu.
Pada Rabu malam, Netanyahu mengutip perjanjian yang mengatakan bahwa Komite Palang Merah Internasional juga akan "diizinkan mengunjungi sandera lainnya dan memberi mereka obat-obatan yang diperlukan". Namun, Ansari tidak bisa mengungkapkan apakah memang demikian.
Pasukan Israel yang beroperasi di Gaza juga telah menyelamatkan seorang tentara perempuan dan menemukan dua mayat sandera perempuan lainnya – seorang tentara dan seorang warga sipil.
Pemerintah Israel mengatakan pihaknya akan "melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemusnahan Hamas, dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza".
Apa yang akan terjadi di Gaza selama jeda pertempuran?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.