Rabu, 27 Agustus 2025

Apa yang diketahui soal jeda pertempuran Israel-Hamas yang diperpanjang di Gaza?

Ratusan warga Palestina yang ditahan Israel dan puluhan warga Israel yang disandera Hamas dibebaskan selama jeda pertempuran selama…

BBC Indonesia
Apa yang diketahui soal jeda pertempuran Israel-Hamas yang diperpanjang di Gaza? 

Hamas menuntut semua aktivitas pesawat tak berawak dan pesawat Israel akan dihentikan selama empat hari di selatan Gaza.

Namun di wilayah utara – yang telah menjadi target utama operasi Israel untuk membubarkan Hamas – aksi serupa hanya akan dilakukan antara pukul 10:00 dan 16:00 waktu setempat (08:00-14:00 GMT) setiap hari.

Pasukan dan tank Israel diperkirakan akan tetap berada di posisi mereka di Gaza selama jeda empat hari, namun pernyataan Hamas mengatakan pasukan Israel tidak akan menyerang atau menangkap siapa pun.

Ansari mengatakan akan ada “gencatan senjata komprehensif” di utara dan selatan, sementara kepala perundingan Qatar, Menteri Luar Negeri Mohammed al-Khulaifi, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa “tidak akan ada serangan apa pun, tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi.” Tidak ada apa-apa".

Bagi warga Palestina di Gaza, jeda dalam pertempuran brutal sangat diharapkan. Apalagi sebanyak 1,7 juta jiwa penduduk Gaza telah meninggalkan rumah, menurut PBB.

Kesepakatan itu akan memungkinkan 200 truk yang membawa bantuan, empat tanker bahan bakar, dan empat truk pengangkut gas elpiji memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah Mesir setiap hari selama empat hari jeda pertempuran.

Namun peningkatan pasokan bahan bakar – yang sangat dibutuhkan untuk generator rumah sakit, desalinasi air, dan fasilitas pembuangan limbah – hanya akan bertahan selama masa jeda.

Ansari mengatakan bantuan tambahan akan mulai masuk ke Gaza sesegera mungkin setelah jeda dimulai pada Jumat pagi dan ada masa tenang sehingga pekerja kemanusiaan bisa bekerja dengan aman.

Israel memutus aliran listrik, sebagian besar aliran air, serta menghentikan pengiriman makanan, bahan bakar, dan barang-barang lainnya ke Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas.

Perjanjian ini mengizinkan 1.399 truk berisi pasokan kemanusiaan masuk melalui Mesir antara tanggal 21 Oktober dan 21 November, dibandingkan dengan rata-rata bulanan sebanyak 10.000 truk sebelum perang, menurut PBB.

Israel memblokir semua pengiriman bahan bakar hingga pekan lalu, dengan alasan bahan bakar tersebut mungkin dicuri oleh Hamas dan digunakan untuk tujuan militer.

Meskipun kesepakatan tersebut akan memungkinkan warga Gaza melakukan perjalanan yang aman dari utara ke selatan, namun kesepakatan tersebut tidak akan mengizinkan ratusan ribu pengungsi dari utara untuk kembali ke rumah mereka.

Siapa saja tahanan Palestina yang dibebaskan Israel?

Hamas mengatakan bahwa perjanjian itu juga mengatur pembebasan 150 tahanan Palestina – semuanya wanita dan anak-anak – oleh Israel.

Pernyataan pemerintah Israel tidak menyebutkan hal itu, namun pada Rabu (22/11) pagi, Kementerian Kehakiman menerbitkan daftar nama 300 tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut – berdasarkan kemungkinan bahwa Hamas akan setuju untuk membebaskan 50 sandera lagi.

Daftar tersebut berisi nama 123 anak laki-laki berusia antara 14 dan 17 tahun, satu anak perempuan berusia 15 tahun, 144 laki-laki berusia 18 tahun, dan 32 perempuan berusia antara 18 dan 59 tahun. Sebagian besar ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan yang berkisar dari pelemparan batu hingga percobaan pembunuhan.

Alasan daftar tersebut harus dipublikasikan adalah karena formalitas hukum di Israel. Sebelum pembebasan tahanan, warga negara Israel harus diberi waktu 24 jam untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung Israel.

Ansari mengatakan Qatar tidak bisa mengungkapkan rincian mengenai tahanan Palestina atau berapa banyak yang akan dibebaskan pada hari pertama. Namun dia menyatakan bahwa pembebasan tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pembebasan para sandera di Gaza.

  •  

Israel saat ini menahan sekitar 7.000 warga Palestina yang dituduh atau dihukum karena pelanggaran keamanan, menurut kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina. Hampir 3.000 warga Palestina dilaporkan telah ditangkap di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, tempat kekerasan juga meningkat sejak 7 Oktober.

Pernyataan Hamas diakhiri dengan mengatakan kesepakatan itu bertujuan untuk “melayani rakyat kami dan memperkuat ketabahan mereka dalam menghadapi agresi”.

Pernyataan tersebut juga memperingatkan: “Kami tetap berada di posisi terdepan, dan para pejuang kami yang menang akan tetap waspada untuk membela rakyat kami dan mengalahkan pendudukan.”

Bagaimana pengawasan terhadap kesepakatan?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan ruang operasi di Doha akan menjaga jalur komunikasi secara langsung dengan Israel, kantor politik Hamas, dan Komite Palang Merah Internasional sehingga setiap kemungkinan pelanggaran “segera dikomunikasikan kepada kedua belah pihak dan ada cara untuk menanganimua”.

Hal paling penting adalah “memastikan bahwa lingkungan tempat pemindahan sandera berlangsung adalah lingkungan yang aman”, tambahnya.

Ansari mengatakan Qatar berharap dapat memperpanjang jeda pertempuran melebihi empat hari dengan memastikan pembebasan lebih banyak sandera.

Ia juga menyatakan harapannya bahwa hal ini akan berfungsi sebagai "bukti konsep untuk langkah-langkah deeskalasi lebih lanjut... dan gencatan senjata yang lebih berkelanjutan di Gaza".

Sampai kapan jeda pertempuran diperpanjang?

Israel telah menyusun daftar 300 tahanan Palestina, sebagian besar remaja laki-laki, yang memenuhi syarat untuk dibebaskan berdasar kesepakatan dengan Hamas.

Berdasar kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera Israel – perempuan dan anak-anak – akan dibebaskan oleh Hamas selama empat hari jeda pertempuran, dengan imbalan 150 tahanan Palestina.

Sejauh ini, sebanyak 40 sandera Israel telah dibebaskan, bersama 18 warga negara asing.

Israel sebelumnya mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika setidaknya 10 warga Israel dibebaskan setiap hari. Akan tetapi, pemerintah Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas dan menambahkan bahwa penghentian serangan hanya bersifat sementara.

Adapun Hamas mengatakan pada Minggu (26/11) bahwa mereka ingin memperpanjang jeda pertempuran dan meningkatkan jumlah sandera yang dibebaskan.

Seorang pejabat senior Palestina yang familiar dengan perundingan yang berlangsung di Qatar mengatakan kepada BBC bahwa kelompok Hamas telah memberi tahu para mediator bahwa mereka bersedia memperpanjang jeda pertempuran sebanyak dua hingga empat hari.

Jika itu disepakati, maka 20 hingga 40 tahanan Israel akan dibebaskan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya juga mengisyaratkan bahwa kesepakatan itu dapat diperpanjang.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abulrahman mengatakan kepada Financial Times bahwa Hamas perlu menemukan puluhan sandera yang ditahan di Gaza oleh kelompok lain untuk demi mengamangkan perpanjangan jeda pertempuran.

Banyak dari mereka yang diculik dalam serangan 7 Oktober – diperkirakan berjumlah 240 orang – ditahan oleh Hamas, yang dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Namun, kelompok-kelompok lain, termasuk Jihad Islam Palestina, diyakni ikut serta dalam aksi tersebut.

Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil tewas dalam serangan 7 Oktober, menurut Israel.

Sebagai balasan atas serangan tersebut, Israel tanpa henti membombardir Gaza, menghancurkan infrastrukturnya.

Hamas mengatakan hampir 15.000 orang tewas, termasuk banyak anak-anak.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan