Konflik Palestina Vs Israel
Blinken Tekan Israel untuk Lindungi Warga Sipil setelah Gencatan Senjata Berakhir
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menekan Israel untuk terus melindungi warga sipil setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali melakukan serangan ke wilayah Gaza.
Sebelum serangan dimulai, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta Israel untuk memperhitungkan keselamatan warga sipil Palestina.
Blinken menambahkan, Washington tetap berkomitmen untuk mendukung hak Israel untuk membela diri.
Namun, dirinya juga meningkatkan seruan agar Israel mematuhi hukum internasional dan melindungi warga sipil jika operasi militer di Gaza selatan dimulai.
Menurut Ibrahim Abusharif dari Universitas Northwestern di Qatar, perjalanan Blinken yang berkelanjutan ke Israel dan pertemuan dengan para pemimpin Israel "tampaknya tidak membawa dampak apa pun".
"Yang menentukan adalah retorika awal pemerintahan Biden yang memberikan dukungan tanpa syarat terhadap apa yang ternyata merupakan perang genosida," kata Abusharif, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Saat Gencatan Senjata Hari Terakhir, Israel Tembaki Bus Tawanan Palestina dengan Gas Air Mata
Abusharif mengatakan, meskipun Blinken bisa memberikan tekanan, namun pada akhirnya tidak akan menghidupkan kembali korban jiwa di Gaza.
Selama pertemuan di Yerusalem, Blinken meyakinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia dapat mengandalkan dukungan AS.
Namun, Blinken mengatakan bahwa dukungannya memerlukan kepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Tak hanya itu, Blinken juga mendesak Israel untuk mengambil segala tindakan yang mungkin dilakukan untuk menghindari kerugian sipil.
Pada hari Kamis, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan, Washington mendukung dimulainya kembali pertempuran di Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata, yang telah ditegaskan Netanyahu akan terjadi.
Baca juga: Tak Pedulikan Ancaman AS, Israel Kembali Gempur Gaza, Drone Zionis Meluncur di Atas Warga
"Kami terus percaya bahwa Israel mempunyai hak dan tanggung jawab untuk menyerang Hamas."
"Dan ketika mereka mengambil keputusan itu, mereka akan terus mencari dukungan dari Amerika Serikat," ungkap Kirby.
Israel Lanjutkan Serangan

Militer Israel mengatakan pihaknya telah melanjutkan serangan melawan Hamas di Gaza pada hari Jumat, setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir.
Serangan ini dimulai setelah Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata sementara dengan menembak ke arah wilayah Israel.
Baca juga: Israel-Gaza: Muslim Thailand jadi sasaran Islamofobia di media sosial
Satu jam sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 7 pagi waktu setempat, Israel mengatakan pihaknya mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza.
Sirene peringatan roket terdengar lagi di wilayah Israel dekat Gaza hanya beberapa menit sebelum batas waktu, kata militer Israel.
Dikutip dari Arab News, media Palestina melaporkan serangan udara dan artileri Israel telah dimulai di wilayah kantong tersebut setelah gencatan senjata berakhir.
Belum ada komentar langsung dari Hamas atau pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran tersebut.
"Kami siap menghadapi segala kemungkinan. Tanpa hal itu, kami akan kembali berperang," kata penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev kepada CNN.
Baca juga: Ahed Tamimi: Siapa aktivis Palestina yang dibebaskan Israel?
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Israel membalas dengan pemboman hebat dan invasi darat. Otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan lebih dari 15.000 warga Gaza telah dipastikan tewas.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.