Selasa, 19 Agustus 2025

Tak Pedulikan Ancaman AS, Israel Kembali Gempur Gaza, Drone Zionis Meluncur di Atas Warga

Pada 1 Desember 2023, setelah gencatan masih diusahakan diperpanjang, negara yahudi ini kembali menggempur warga Palestina jalur Gaza.

Editor: Hendra Gunawan
AFP/MAHMUD HAMS
Orang-orang berjalan di sepanjang jalan di distrik Khezaa di pinggiran kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, setelah berminggu-minggu pemboman Israel, saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-7 pada 30 November 2023. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM -- Israel tidak mempedulikan ancaman Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan serangan ke Gaza.

Pada 1 Desember 2023, setelah gencatan masih diusahakan diperpanjang, negara yahudi ini kembali menggempur warga Palestina jalur Gaza.

Tujuan mereka adalah untuk menghancurkan militan Hamas.

Baca juga: Rusia Ucapkan Terima Kasih ke Hamas Sudah Bebaskan 2 Sandera Wanita di Gaza

Dikutip dari Al Jazeera, penyerangan dimulai dari utara Jalur Gaza, tempat pasukan pendudukan Israel sebelumnya melakukan serangan udara di Sheikh Radwan, sebuah lingkungan di utara Jalur Gaza.

Pengeboman menargetkan artileri musuh terus berlanjut di wilayah tengah Gaza, ketika mereka mencoba memperluas operasi militer di lapangan.

Selain itu, tentara zionis juga melakukan penembakan-penembakan terhadap pasukan militan Hamas.

Digambarkan media itu, suara drone melintasi warga melayang ke arah selatan Jalur Gaza di mana pasukan pendudukan Israel sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata dengan meluncurkan roket ke arah pemukiman Israel.

Jalur Gaza berada di bawah serangan artileri berat dan bahkan pemboman udara oleh pasukan pendudukan.

"Dalam beberapa jam mendatang kita mungkin akan menyaksikan peningkatan jumlah dan laju serangan Israel di wilayah tersebut," tulis Al Jazeera.

Hal ini membuat warga Palestina hanya punya satu pilihan, mereka akan hidup kembali di bawah pemboman Israel yang akan menghancurkan semua sarana kehidupan di Jalur Gaza.

Ancaman AS

Padahal sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengancam akan memberikan tekanan kepada pemerintah Israel apabila militernya terus melanjutkan serangan invasi ke warga sipil Plestina di jalur Gaza.

Dukungan tersebut dilontarkan Blinken saat dirinya mengunjungi kantor pemerintahan Tel Aviv, untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat Israel guna membahas upaya perpanjangan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Israel kami peringatkan untuk menghentikan perang karena tindakan tersebut hanya akan memberi banyak tekanan internasional ke Israel, termasuk juga ke AS,” kata Blinken sebagaimana dikutip dari New York Times.

Baca juga: Rusia Ucapkan Terima Kasih ke Hamas Sudah Bebaskan 2 Sandera Wanita di Gaza

Tak sampai disitu, dalam pertemuan tersebut Blinken meminta Israel untuk menerapkan apa yang disebutnya "rencana perlindungan sipil". Israel juga diharuskan untuk menentukan wilayah yang aman untuk ditinggali warga sipil Gaza.

"Warga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara harus diizinkan untuk kembali jika kondisinya memungkinkan. Tidak boleh ada perpindahan internal yang berkepanjangan," tegas Blinken.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan