Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kirim Puluhan Tank ke Gaza Selatan, AS Puji Taktik IDF yang Minta Warga Sipil Mengungsi

Israel memperluas serangannya di Gaza. Pada Senin, Israel mengirim puluhan tank ke Gaza selatan. AS pun memuji Israel terkait aksi tersebut.

AFP/JALAA MAREY
(ILUSTRASI) Meluasnya eskalasi konflik dengan pejuang Hamas hingga Tank Merkava Israel bergerak ke posisi di utara Israel dekat perbatasan dengan Lebanon, Minggu (15/10/2023) - Pada Senin (4/12/2023), Israel mengirim puluhan tank ke Gaza selatan dalam rangka memperluas serangannya. 

TRIBUNNEWS.com - Militer Israel mengirimkan puluhan tank ke Gaza selatan, Senin (4/12/2023), di tengah memperluas serangannya ke wilayah kantong tersebut.

Beberapa minggu setelah Israel mengerahkan pasukan darat di bagian utara Jalur Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebarkan pengumuman di bagian selatan.

Pengumuman itu berisikan perintah bagi warga Palestina untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan kelompok militan itu pada 7 Oktober 2023 lalu, menurut pihak berwenang Israel.

Sementara itu, akibat serangan tanpa henti yang dilakukan Israel, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan hampir 15.900 warga Palestina tewas.

Baca juga: Iran Bakal Balas Israel Atas Kematian Dua Anggota Pasukan Garda Revolusi di Suriah

Dikutip dari Al Arabiya, jumlah korban tersebut telah memicu kekhawatiran global dan demonstrasi massal.

Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), yang sedang gencar menyerukan perlindungan terhadap warga sipil di Gaza, justru memuji taktik Israel yang memperluas serangannya di wilayah selatan.

Hal ini berkaitan dengan Israel yang meminta warga sipil mengungsi ke zona dilarang menyerang.

"Kami telah melihat permintaan evakuasi (dari Israel untuk warga Gaza) yang lebih tepat sasaran" dibandingkan serangan sebelumnya di wilayah utara, ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Senin.

"Jadi ini lebih baik dari apa yang terjadi sebelumnya."

Terpisah, Israel mengatakan mereka tidak memaksa warga Palestina untuk meninggalkan rumah secara permanen.

"Kami telah meminta warga sipil untuk mengevakuasi diri dari medan perang, kami telah menyediakan zona dilarang menyerang di Jalur Gaza," ungkap Juru Bicara Militer Israel, Jonathan Conricus, merujuk pada wilayah pesisir kecil di Gaza, Al-Mawasi.

Setiap usulan mengenai pembubaran warga Palestina adalah hal yang sangat kontroversial di Arab.

Lantaran, perang 75 tahun lalu yang memicu berdirinya negara israel, telah memicu eksodus atau pengungsian paksa terhadap 760.000 warga Palestina.

The Elders, sekelompok pemimpin global, menuduh Israel melakukan tindakan yang "tidak proporsional" dan meminta negara yang memberikan bantuan militer kepada Israel, memikirkan kembali pendekatan mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan