Konflik Palestina Vs Israel
Banyak Tentara Israel Tumbang di Gaza karena Diare dan Keracunan, Diberi Makanan Tak Layak?
Banyak tentara Israel di Jalur Gaza dilaporkan didera penyakit pencernaan
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Banyak tentara Israel di Jalur Gaza dilaporkan menderita penyakit pencernaan dan mengalami keracunan makanan.
Media Israel bernama Yedioth Ahronoth pada hari Senin, (4/12/2023), menyebut ada lonjakan penyakit usus di antara tentara Israel.
Lalu, apa penyebabnya?
Dikutip dari The New Arab, sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober lalu, ada banyak restoran dan pihak perseorangan yang menyumbangkan makanan kepada tentara Israel.
Ada laporan yang menyebutkan makanan itu diduga tercemar saat proses persiapan, penyaluran, atau penyimpanan.
Banyak tentara yang menderita gejala keracunan makanan, termasuk diare parah dan badan panas.
“Diare telah menyebar di antara para tentara di selatan, di tempat berkumpul, dan kemudian di antara para tentara yang bertempur di Gaza,” kata Tal Brosh, Direktur Bidang Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta, Ashdod, Israel.
“Infeksi karena bakteri Shigella, yang menyebabkan flu perut (gastroenteritis), telah didiagnosis, dan ini adalah penyakit yang sangat serius dan telah menyebar di antara tentara di Gaza. Infeksi karena bakteri Shigella terjadi lewat kontak langsung antarindividu atau melalui makanan,” ujar dia menjelaskan.
“Jika infeksi itu menyebar di antara 10 tentara di kompi infantri, dan mereka mengalami demam setelah suhu badan mencapai 40 derajat Celsius, dan mereka mulai mengalami diare tiap 20 menit, maka mereka tak lagi sehat untuk bertempur.”
Baca juga: Israel Bisa Saja Banjiri Terowongan Hamas, tapi Pakar Ingatkan Ada Risiko Besar Menanti
Brosh mengatakan tak mungkin melarang orang untuk menyumbangkan makanan kepada tentara.
Namun, dia menekankan pentingnya memastikan makanan tetap aman dikonsumsi untuk menghindari risiko penyakit.
Adapun ketika perang Hamas-Israel meletus, waralaba McDonald’s di Israel mengumumkan telah mendonasikan ribuan paket makanan gratis untuk tentara Israel.
Tindakan itu memicu aksi boikot di negara-negara Arab.
Waralaba McDonald’s di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Turki kemudian menyeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa waralaba di sana tidak punya kaitan dengan waralaba di Israel.
Baca juga: Roket Hamas Hantam Pangkalan Militer Israel yang Simpan Rudal Jericho Berhulu Ledak Nuklir
Tentara disebut makan makanan tak layak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.