Selasa, 2 September 2025

Upaya Pemakzulan Joe Biden, Bisakah Presiden AS Ini Dicopot dari Jabatannya?

DPR AS telah menyetujui untuk melakukan pemungutan suara pemakzulan terhadap Joe Biden. Bisakah Biden dicopot dari jabatannya?

Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Joe Biden menunggu pertemuan dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari terakhir Pekan Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, pada 17 November 2023. - DPR AS telah menyetujui untuk melakukan pemungutan suara pemakzulan terhadap Joe Biden. Bisakah Biden dicopot dari jabatannya? 

TRIBUNNEWS.com - Penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (13/12/2023).

Langkah ini melanjutkan proses penyelidikan terhadap Biden oleh anggota DPR AS dari Partai Republik secara informal, yang dimulai tiga bulan lalu.

Diketahui, Partai Republik menuduh Biden dan keluarganya melakukan korupsi saat menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.

Lalu, mengapa pemungutan suara pemakzulan baru dilakukan sekarang?

Dikutip dari The Guardian, pada November lalu, seorang pengacara senior Gedung Putih menggambarkan penyelidikan yang dimulai Partai Republik tidak sah karena DPR belum meresmikannya lewat pemungutan suara.

Baca juga: Joe Biden Terancam Dimakzulkan dari Jabatan Sebagai Presiden Amerika Serikat

Gedung Putih pun telah menolak upaya yang memaksanya menyerahkan informasi dengan alasan perlunya pemungutan suara penuh di DPR.

Diketahui, penyelidikan ini juga bisa menjadi platform bagi Partai Republik untuk menyoroti tuduhan mereka kepada Biden.

Biden sedang mempersiapkan pertandingan ulang pemilu dengan Donald Trump.

Sebagai informasi, Trump adalah presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali dan saat ini sedang mempersiapkan empat persidangan pidana.

Trump telah mendorong sekutu Partai Republiknya di Kongres untuk bergerak cepat dalam memakzulkan Biden.

Apakah ada bukti Biden melakukan kesalahan?

Presiden AS Joe Biden berbicara pada pertemuan Dewan Penasihat Infrastruktur Nasional, di Ruang Perjanjian India Gedung Putih di Washington, DC, pada 13 Desember 2023.
Presiden AS Joe Biden berbicara pada pertemuan Dewan Penasihat Infrastruktur Nasional, di Ruang Perjanjian India Gedung Putih di Washington, DC, pada 13 Desember 2023. (Jim WATSON / AFP)

Atas tuduhan Partai Republik terhadap Biden dan keluarganya yang disebut melakukan korupsi, penyelidik Kongres telah memperoleh hampir 40 ribu halaman catatan bank yang didapat dan pernyataan saksi kunci.

Tetapi, meskipun penyelidikan telah menimbulkan pertanyaan, tidak ada bukti valid Biden melakukan korupsi atau menerima suap dalam jabatannya saat ini ataupun sebelumnya.

Pada Juli lalu, salah satu mantan rekan bisnis putra Biden, Hunter Biden, yang bernama Devon Archer, memberikan kesaksian kepada penyelidik Kongres.

Ia menyebut Hunter telah berbohong mengenai "akses ke ayahnya" pada klien asing.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan