Konflik Palestina Vs Israel
Iran Eksekusi Mati Mata-mata Israel, Informan Mossad Israel Dihukum Gantung
terdakwa dinilai terbukti berkomunikasi dengan Mossad dan mengumpulkan informasi rahasia Iran dan memberikannya ke musuh
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Iran Eksekusi Mati Mata-mata Israel, Informan Mossad Israel Digantung
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Iran dilaporkan mengeksekusi seorang pria yang dihukum karena menjadi mata-mata badan Intelijen Israel Mossad, Sabtu (16/12/2023).
Kantor berita IRNA, mengutip keterangan pejabat Iran, melaporkan, terdakwa dinilai terbukti berkomunikasi dengan Mossad dan mengumpulkan informasi rahasia bersama rekannya untuk diberikan kepada badan intelijen Israel.
Baca juga: Iran: Satgas Laut yang Dipimpin AS Bakal Hadapi Masalah Luar Biasa di Laut Merah
Setelah penyelidikan dilakukan, pengadilan mendakwa terdakwa dengan dakwaan serius.
"Terdakwa berkerja sama (untuk) intelijen dan spionase untuk kepentingan rezim Zionis yang bermusuhan, mengumpulkan informasi rahasia dan memberikan informasi langsung kepada petugas layanan mata-mata Mossad dengan tujuan mengganggu ketertiban,” tulis laporan IRNA soal persidangan.
Keputusan pengadilan berlangsung di penjara pusat di kota Zahedan di provinsi Sistan dan Baluchistan, di mana pelakunya dijatuhi hukuman mati lewat cara digantung.
Terlepas dari perang Gaza yang tengah berlangsung antara milisi pembebasan Palestina, Hamas dengan tentara Israel, hubungan Iran dan Israel memang dipenuhi konflik selama bertahun-tahun.
Keduanya merupakan musuh besar, dan makin menjadi saat Israel menginvasi Gaza dalam upaya pemberangusan Hamas.
Baca juga: Ada Proksi Iran di Pemerintahan, Tentara Keamanan Irak Terlibat dalam Serangan ke Kedutaan AS

Gagalkan Sabotase dan Upaya Pembunuhan
Pada September, Theran mengumumkan kegagalan rencana pembunuhan Mossad yang menargetkan ulama, hakim, dan anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Hal ini terjadi beberapa hari setelah intelijen Iran menggagalkan rencana operasi terkait ISIS untuk mengebom beberapa lokasi di Teheran.
Pada akhir Agustus, pihak berwenang Iran mengumumkan kalau pasukan intelijen mereka menghalangi rencana sabotase “terbesar” terhadap industri rudal dan ruang angkasa negara tersebut.
“Di bawah perintah langsung dari Mossad, jaringan ini, dengan menjual [bagian yang rusak], bermaksud mengubah rudal yang diproduksi menjadi alat peledak untuk membahayakan lini industri dan karyawan yang bekerja di bidang ini,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan tentang kegagalan operasi Mossad.
“Operasi penanggulangan ini adalah salah satu operasi intelijen paling kompleks yang pernah dilakukan kementerian,” tambah mereka.
Pada bulan Juli, Intelijen Iran mengumumkan pasukan keamanannya menangkap anggota jaringan teror yang terkait dengan Israel.
Jaringan ini, klaim Iran, terkait dengan “lingkaran teroris di Denmark dan Belanda” yang terhubung dengan agen mata-mata Israel, Mossad.
Sel tersebut berupaya mengebom pusat pertemuan publik, menara transmisi, dan pompa bensin untuk mengganggu dan menghambat pergerakan impor dan ekspor penting.
Lebih dari 40 bahan peledak disita dari anggota sel yang terkait dengan Mossad.
Dijelaskan, sel-sel teroris itu, klaim Iran, berencana menggunakannya pada bulan Muharram, bulan pertama tahun Islam.
(oln/*/TC)
Konflik Palestina Vs Israel
Terungkap, Taktik Tekanan ke ICC Terkait Kasus Israel: Intervensi AS dan Barat Sangat Kuat |
---|
Semua Negara Anggota DK PBB Sebut Kelaparan di Gaza Krisis Buatan Manusia, AS Tolak Klaim |
---|
Trump Janji Stop Perang Gaza, Agresi Israel ke Palestina Bakal Rampung dalam Dua Pekan |
---|
Apa Itu Ketuk Ganda? Strategi Israel Serang RS Nasser di Khan Yunis yang Tewaskan Nakes & Jurnalis |
---|
Unit Militer Israel Geram atas 'Penyesalan' Netanyahu terkait Serangan RS Nasser |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.