Rabu, 10 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Alot, Hamas Tetap Minta Israel Angkat Kaki dari Gaza, Netanyahu Cuma Beri Dua Pilihan

Pertemuan Hamas dan Israel di Mesir terkait gencatan senjata masih berjalan alot. Keduanya bersikukuh dengan permintaan masing-masing.

Muhammad ABED / AFP
Warga Palestina memeriksa puing-puing setelah pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Pertemuan Hamas dan Israel di Mesir terkait gencatan senjata masih berjalan alot. Keduanya bersikukuh dengan permintaan masing-masing. 

Voting DK PBB soal Gaza Kembali Ditunda

Tak jauh berbeda dengan pertemuan gencatan senjata di Mesir yang belum membuahkan keputusan pasti, voting terkait resolusi di Gaza oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pun berujung hampir sama.

DK PBB kembali menunda voting resolusi di Gaza pada Kamis (21/12/2023) waktu setempat.

Padahal, pertemuan terkait penyelesaian perang Hamas-Israel ini sudah berlangsung berulang kali.

Di sisi lain, voting resolusi edisi kali ini bahkan disebut sudah didukung oleh AS yang sempat menggunakan hak vetonya dalam pertemuan sebelumnya.

Baca juga: Bocoran Info, Israel Minta Hamas Bebaskan 30-40 Sandera dan Gencatan Senjata 7 Hari

Dikutip dari AFP, adapun draf terbaru yang didukung AS menyerukan "langkah-langkah mendesak untuk segera mengizinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, dan juga untuk menciptakan kondisi untuk penghentian peperangan berkelanjutan".

Kendati demikian, resolusi tersebut tidak menyerukan agar pertempuran antara Hamas-Israel segera dihentikan.

Duta Besar Washington untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengungkapkan bahwa resolusi tersebut diajukan apa adanya.

Linda pun menegaskan draf resolusi itu didukung oleh Pemerintah AS.

Bahkan, dia mengklaim draf tersebut turut didukung oleh negara-negara Arab.

"Draf resolusi ini adalah resolusi yang sangat kuat yang didukung penuh oleh kelompok Arab," tuturnya.

Beda pendapat secara diplomatik di Markas Besar PBB di Manhattan, AS ini terjadi lantaran memburuhknya kondisi di Gaza dan meningkatnya jumlah korban tewas.

"Sepertinya AS telah mengambil keuntungan penuh dari keinginan anggota Dewan lainnya untuk menghindari veto. Namun teks yang dihasilkan mulai terlihat sangat lemah di banyak bagian," tutur analis International Crisis Group, Richard Gowan dikutip dari Aljazeera.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan