Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan

Peringatan Iran atas dua kejadian terkait Israel diyakini akan membuka jalan terhadap terjadinya perang besar-besaran di kawasan.

Tangkap Layar/(Photo credit: Marwan Tahtah/Getty Images)
Seorang petugas keamanan Lebanon berjaga di lokasi serangan Israel yang menewaskan wakil pimpinan Hamas, Saleh AL-Arouri di Beirut, Lebanon. 

Dia menambahkan kalau  “operasi teroris yang pengecut” membuktikan kalau Israel “belum mencapai tujuan apa pun setelah berminggu-minggu melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Gaza, dan Tepi Barat, meskipun mendapat dukungan langsung dari Gedung Putih.”

“Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada Syekh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, kepada anggota gerakan pembebasan ini dan kepada rakyat Palestina yang pemberani” atas pembunuhan al-Arouri, kata menteri luar negeri.

Wakil pemimpin baru Hamas, Salah al-Arouri, digambarkan saat penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Fatah di Kairo pada 12 Oktober 2017, ketika kedua gerakan Palestina yang bersaing itu mengakhiri perpecahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade setelah negosiasi diawasi oleh Mesir.
Wakil pemimpin baru Hamas, Salah al-Arouri, digambarkan saat penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Fatah di Kairo pada 12 Oktober 2017, ketika kedua gerakan Palestina yang bersaing itu mengakhiri perpecahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade setelah negosiasi diawasi oleh Mesir. (KHALED DESOUKI / AFP)

Al-Arouri Usung Strategi Kesatuan Wilayah Perlawanan

Pada Selasa malam, Al-Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Beirut, Lebanon, bersama dengan pejabat tinggi lain Brigade Al-Qassam.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan “serangan pembunuhan pengecut yang dilakukan pendudukan Zionis terhadap kepemimpinan kami dan simbol-simbol rakyat Palestina, di dalam dan di luar Palestina, tidak akan berhasil mematahkan kemauan dan ketabahan rakyat kami.”

Israel terus-menerus menuduh Al-Arouri sebagai otak di balik meningkatnya fenomena perjuangan bersenjata di Tepi Barat dan berulang kali mengancam akan membunuhnya.

Pemimpin Palestina ini dipuji secara politik karena menjadi salah satu pendukung utama Wihdat Al-Sahat, atau kesatuan wilayah, sebuah strategi perlawanan yang memungkinkan warga Palestina, Lebanon, dan kelompok Perlawanan Arab lainnya untuk menemukan kesamaan dan secara kolektif berperang melawan Israel.

Hal ini menjadi sinyalemen kuat lainnya kalau perang besar memang akan segera terjadi di kawasan tersebut.

(oln/PC/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan