Jumat, 10 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Sudah Peringatkan Wilayah Palestina Tak Bisa Dihuni, Israel Ngeyel Ngebom Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan bahwa wilayah Palestina tidak bisa lagi dihuni, tapi Israel masih saja mengebom Gaza.

AFP
Gambar yang diambil dari Rafah pada 6 Januari 2024 menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan bahwa wilayah Palestina tidak bisa lagi dihuni, tapi Israel masih saja mengebom Gaza. 

Badan Anak-anak PBB memperingatkan bahwa bentrokan, kekurangan gizi dan kurangnya layanan kesehatan telah menciptakan "siklus mematikan yang mengancam lebih dari 1,1 juta anak" di Gaza.

Sebut saja, Abu Mohammed (60), yang melarikan diri ke Ramafah dari pusat kamp pengungsi Bureij.

Ia mengatakan kepada AFP (menurutnya), masa depan Gaza "gelap dan suram serta sangat sulit".

Rekaman AFPTV pada hari Jumat menunjukkan seluruh keluarga, yang mencari keselamatan dari kekerasan, tiba di Rafah dengan mobil yang penuh muatan dan berjalan kaki, mendorong gerobak tangan yang penuh dengan barang-barang.

"Kami melarikan diri dari kamp Jabalia ke Maan (di Khan Yunis) dan sekarang kami melarikan diri dari Maan ke Rafah," kata seorang perempuan yang menolak menyebutkan namanya.

"(Kami) tidak punya air, tidak ada listrik, dan tidak ada makanan," lanjutnya.

Humvee dan Kendaraan tempur tentara Israel bergerak melewati jalan berdebu dari puing-puing Gaza, di Jalur Gaza, Kamis (4/1/2024). Pada Sabtu (6/1/2024) tentara Israel dilaporkan hampir sepenuhnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Gaza Utara.
Humvee dan Kendaraan tempur tentara Israel bergerak melewati jalan berdebu dari puing-puing Gaza, di Jalur Gaza, Kamis (4/1/2024). Pada Sabtu (6/1/2024) tentara Israel dilaporkan hampir sepenuhnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Gaza Utara. - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan bahwa wilayah Palestina tidak bisa lagi dihuni, tapi Israel masih saja mengebom Gaza.(AFP)

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas, yang belum pernah terjadi sebelumnya, terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang.

Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Para militan juga menyandera sekitar 250 orang, 132 di antaranya masih disandera, menurut Israel, termasuk setidaknya 24 orang yang diyakini telah terbunuh, dikutip dari Al Jazeera.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan pemboman tanpa henti dan invasi darat yang telah menewaskan sedikitnya 22.600 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved