Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bombardir Yaman dari Darat, Laut, Udara, AS Cs Berdalih Mentok Bujuk Houthi: Israel Kok Bebas?

Logika AS, alih-alih menghentikan agresi Israel dengan berbagai cara Washington justru menyerang teritorial Yaman dan memperluas gejolak

Tangkapan layar Twitter
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. 

Bombardir Yaman dari Darat, Laut, Udara, AS Cs Berdalih Mentok Bujuk Houthi: Israel Kok Bebas?

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) bersama Inggris dan dengan dukungan lain sekutunya, melancarkan serangan militer terhadap wilayah Yaman yang mereka sebut menyasar kelompok Houthi, Kamis (11/1/2024) malam.

Koalisi AS beralasan, bombardemen itu dilakukan dalam upaya untuk menekan serangan kelompok Houthi yang sedang berlangsung terhadap kapal-kapal pelayaran komersial di perairan utama Laut Merah.

Houthi berulang kali menekankan hanya menyasar kapal berentitas Israel, dari dan ke pelabuhan negara pendudukan tersebut dan bersikeras memblokade jalur pelayaran utama dunia itu sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza dan perlawanannya dalam menghadapi agresi militer Israel.

Baca juga: Jawaban Houthi Kenapa Ikut Serang Israel: Emang Biden-Netanyahu Tinggal di Apartemen yang Sama?

Baca juga: Houthi Mengamuk, Perlindungan AS di Laut Merah Tak Cukup Bikin Raksasa Pelayaran Merasa Aman 

AS dan sekutunya belakangan gerah lalu menyerbu Yaman dengan meluncurkan bom-bom ke berbagai fasilitas negara tersebut.

Aksi ini dinilai sejumlah pihak mengindikasikan kalau ekonomi Barat, AS dan Israel khususnya, memang sangat terpukul atas aksi blokade Laut Merah ini.

Tak tanggung-tanggung, koalisi AS membombardir lewat tiga matra, darat, laut dan udara ke Yaman untuk menyerang Houthi.

Baca juga: Raksasa Pelayaran Dunia Milik China Berhenti Berlayar ke Israel, Tiongkok Balas Budi ke Iran?

Kapal perusak Inggris HMS Diamond melintasi Terusan Suez pada 2 Desember 2012, dekat kota pelabuhan Ismailia, sekitar 120 km timur laut ibu kota Kairo, saat berlayar dari laut Merah menuju Mediterania dalam perjalanan pulang setelah berbulan-bulan di Laut Arab dan Teluk Aden di mana dia mengambil bagian dalam latihan perang dengan kapal perang angkatan laut Amerika dari Armada ke-5.
Kapal perusak Inggris HMS Diamond melintasi Terusan Suez pada 2 Desember 2012, dekat kota pelabuhan Ismailia, sekitar 120 km timur laut ibu kota Kairo, saat berlayar dari laut Merah menuju Mediterania dalam perjalanan pulang setelah berbulan-bulan di Laut Arab dan Teluk Aden di mana dia mengambil bagian dalam latihan perang dengan kapal perang angkatan laut Amerika dari Armada ke-5. (FOTO AFP/STR)

Serang Lewat Darat, Air, Udara: Libatkan Kapal Selam

Seorang pejabat pertahanan AS mengonfirmasi kepada Insider, serangan diluncurkan dari platform udara, permukaan, dan bawah permukaan, khususnya jet, kapal laut, dan setidaknya satu kapal selam.

Mereka menekankan dalih kalau serangan balasan dilakukan untuk “melindungi kapal pelayaran AS dan internasional serta menurunkan kemampuan Houthi.”

Pejabat itu mengatakan serangan itu menargetkan stasiun radar dan fasilitas penyimpanan Houthi serta lokasi peluncuran drone, rudal jelajah, dan rudal balistik.

Baca juga: Balas Kematian Anggota Houthi, Operasi Gabungan Militer Yaman Serang Kapal AS Pakai Rudal Balistik 

Semua sasaran yang digempur selama serangan tersebut, pada dasarnya adalah “sasaran militer” dan berlokasi di wilayah yang diperkirakan tidak terdapat warga sipil, tambah mereka.

“Menurunkan kemampuan ini akan menghambat kemampuan Houthi untuk melanjutkan perilaku jahat mereka di masa depan,” kata mereka.

Seorang tentara Israel menyusun peluru artileri 155mm di dekat howitzer self-propelled yang dikerahkan di posisi dekat perbatasan dengan Lebanon di wilayah Galilea atas di Israel utara pada 18 Oktober 2023.
Seorang tentara Israel menyusun peluru artileri 155mm di dekat howitzer self-propelled yang dikerahkan di posisi dekat perbatasan dengan Lebanon di wilayah Galilea atas di Israel utara pada 18 Oktober 2023. (Jalaa MAREY / AFP)

Logika AS, Hantam Houthi Tapi Bebaskan Israel

Presiden AS, Joe Biden dalam sebuah pernyataan menyebut serangan itu sebagai “tindakan defensif” dan mengatakan dia “tidak akan ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut guna melindungi rakyat kami dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan.”

Serangan terhadap kelompok Houthi ini menyusul peringatan berulang kali dari AS, Inggris, dan negara lain kalau kelompok yang didukung Iran tersebut akan menghadapi konsekuensi jika mereka tidak berhenti menyerang jalur pelayaran internasional di lepas pantai Yaman.

“Ini sudah sampai pada titik di mana semua pendekatan lain tidak berhasil, jadi inilah saatnya untuk memberi tahu Houthi bahwa mereka tidak dapat mengganggu perdagangan internasional seperti ini,” Mick Ryan, pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Darat Australia dan ahli strategi militer dilansir Insider.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan