Senin, 15 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rusia Kritik Tajam AS dan Inggris seusai Bombardir Yaman, Sebut Malah Memperburuk Situasi

Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman, Rusia pun memberikan kritik tajam, menurutnya serangan itu malah memperburuk situasi.

X/alihashem_tv
Pemandangan di Kota Alhudaida, Yaman. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman, Rusia pun memberikan kritik tajam, menurutnya serangan itu malah memperburuk situasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memberikan kritik tajam terhadap Amerika Serikat (AS) dan Inggris seusai kedua negara itu menyerang Yaman.

Menurut Rusia, serangan AS dan Inggris itu melanggar hukum internasional.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Menlu) Rusia, menyebut serangan itu sebagai contoh lain penyimpangan Anglo-Saxon terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut Houthi menghentikan serangan mereka terhadap jalur pelayaran di Laut Merah.

“Serangan udara AS di Yaman adalah contoh lain penyimpangan Anglo-Saxon terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Maria Zakharova, mengutip Al Jazeera.

Zakharova mengatakan serangan AS dan Inggris ke Yamanmalah memperburuk situasi di kawasan.

Houthi Ngamuk seusai AS dan Inggris Bombardir Yaman

Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan melakukan serangan ke kawasan Yaman, Kamis (11/1/2024).

Menurut saluran TV Al-Masirah, yang berafiliasi dengan kelompok Houthi, ibu kota Yaman, Sanaa, telah menjadi sasaran 'agresi Amerika'.

Secara terpisah, kantor berita Saba, yang juga berafiliasi dengan Houthi, melaporkan bahwa pesawat AS dan Inggris melakukan serangan udara di provinsi Sanaa dan Al Hudaydah, Sa'ada dan Dhamar.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul Malik al-Houthi, memberikan peringatan terhadap siapapun yang memuali peperangan dengan Yaman.

Baca juga: Bombardir Yaman dari Darat, Laut, Udara, AS Cs Berdalih Mentok Bujuk Houthi: Israel Kok Bebas?

Abdul Malik al-Houthi memperingatkan bahwa siapa pun yang mengambil risiko melakukan tindakan militer terhadap Yaman akan membayar akibatnya, mengutip Anadolu Agency.

Termasuk upaya "agresi militer" AS, jika itu terjadi pihaknya menyebut Houthi tidak akan membiarkannya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Yaman Hussein al-Azzi mengatakan Yaman sedang menghadapi serangan permusuhan yang luas dari pasukan AS dan Inggris.

Adanya hal tersebut, Hussein al-Azzi menegaskan Washington dan London harus siap menanggung akibatnya.

“Negara kita telah menjadi sasaran serangan musuh yang luas dari kapal perang, kapal selam, dan pesawat militer AS dan Inggris, dan tidak diragukan lagi, Amerika dan Inggris harus siap membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi serius dari agresi terang-terangan ini,” Al-Azzi berkata pada X.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan