Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Laporan Setebal 130 Halaman Ungkap Perang Lawan Hizbullah Jadi Front Paling Mematikan Bagi Israel

Hal itu tertuang dalam laporan hasil studi 3 tahun yang dilakukan oleh ratusan ahli di Counter -Institut Kebijakan Terorisme di Universitas Reichman

Hassan Ammar/AP Photo/Tangkap Layar
Pasukan milisi perlawanan Hizbullah Lebanon dalam sebuah latihan tempur di Desa Aaramta, Distrik Jezzine, Lebanon Selatan, Minggu (21/5/2023). 

Laporan Setebal 130 Halaman Ungkap Perang dengan Hizbullah Jadi Front Paling Mematikan Bagi Israel

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan ilmiah hasil studi dan penelitian di Israel menggarisbawahi kalau pemerintahan dan tentara pendudukan Israel tidak memiliki peluang dalam menghadapi Milisi Perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Dilaporkan, kemampuan tempur Hizbullah Lebanon saat ini akan dengan cepat mengalahkan “Tel Aviv”.

Hal itu tertuang dalam laporan hasil studi tiga tahun yang dilakukan oleh ratusan ahli di Counter -Institut Kebijakan Terorisme di Universitas Reichman.

Baca juga: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Roket Hizbullah Hantam Safad Israel Utara, Tentara IDF Tewas

"Potensi perang antara pendudukan Israel dan Hizbullah Lebanon mempunyai kenyataan yang suram bagi pendudukan Israel, karena ini akan menjadi perang paling dahsyat yang pernah mereka alami sejak awal," tulis ulasan Al-Mayadeen mengutip hasil studi lembaga tersebut. 

Saluran berita Israel, Calcalist, menyoroti analisis suram mengenai potensi perang tersebut.

Analisis tersebut memperingatkan akan adanya kehancuran dan pertumpahan darah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik yang dapat melampaui ketakutan terburuk pendudukan Israel.

Laporan lengkap setebal 130 halaman ini merupakan upaya kolaboratif enam tim lembaga think tank, yang terdiri dari 100 pakar, mantan pejabat militer dan keamanan, akademisi, dan pejabat pemerintah.

Secara khusus, tim ini dipimpin oleh Profesor Boaz Ganor, seorang pionir yang diakui secara global dalam apa yang disebut “penelitian terorisme” dan presiden Universitas Reichman saat ini.

Laporan ini menggali aspek-aspek penting, termasuk kesiapan pasukan Israel dan front dalam negeri untuk perang multi-front.

Kontributor utama penelitian ini termasuk Mayor Jenderal Cadangan Aharon Ze'evi Farkash, Mayor Jenderal Cadangan Isaac Ben-Israel, Brigadir Jenderal Cadangan Zeev Zuk Ram dan Betzalel Treiber, Kolonel Cadangan Eran Makov, Haim Tomer, dan mantan Menteri Kehakiman Dan Meridor.

Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon.
Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon. (ANWAR AMRO / AFP)

Hasil Riset dan Studi Penting Diabaikan

Terlepas dari pentingnya temuan ini, Calcalist berpendapat bahwa ada keraguan seputar waktu penerbitan laporan tersebut, dan mengisyaratkan kemungkinan penyembunyian atau manipulasi informasi saat penggalian data.

Ganor dilaporkan menyampaikan laporan tersebut kepada berbagai pemimpin militer dan politik Israel pada bulan-bulan menjelang serangan Perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Namun, upaya untuk mengingatkan badan keamanan dan pengambil keputusan diduga tidak berhasil, menurut media Israel.

Laporan tersebut disampaikan kepada para pejabat senior Israel selama 40 pertemuan dengan tokoh-tokoh berpangkat tinggi seperti antara lain, mantan Perdana Menteri Naftali Bennett, Menteri Keamanan Moshe Ya'alon, dan mantan Kepala Staf Aviv Kochavi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan