Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Laporan Setebal 130 Halaman Ungkap Perang Lawan Hizbullah Jadi Front Paling Mematikan Bagi Israel

Hal itu tertuang dalam laporan hasil studi 3 tahun yang dilakukan oleh ratusan ahli di Counter -Institut Kebijakan Terorisme di Universitas Reichman

Hassan Ammar/AP Photo/Tangkap Layar
Pasukan milisi perlawanan Hizbullah Lebanon dalam sebuah latihan tempur di Desa Aaramta, Distrik Jezzine, Lebanon Selatan, Minggu (21/5/2023). 

Profesor Ganor mengungkapkan kekecewaannya karena gagal mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting seperti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi, dan Kepala Staf Herzi Halevi, meskipun ada banyak permintaan.

Hal yang menjadi perhatian khusus adalah klaim kalau hanya temuan dari lima tim lembaga think tank yang dipublikasikan, dan bagian yang disiapkan oleh tim keenam, berfokus pada aspek-aspek yang berkaitan dengan potensi serangan pendahuluan Israel, dan tetap dirahasiakan.

Sistem peluncur rudal Falaq yang menjadi flagship dari gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Sistem peluncur rudal Falaq yang menjadi flagship dari gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. (tangkap layar)

Ribuan Rudal Akan Menghujani Israel Tiap Hari

Laporan Ganor menunjukkan perang, yang diperkirakan akan meletus dari utara, akan sangat intens bagi pendudukan Israel, dengan Hizbullah mampu meluncurkan 2.500 hingga 3.000 rudal per hari.

Serangan ini mencakup artileri roket yang tidak akurat secara statistik dan rudal jarak jauh dengan presisi tinggi.

Secara berkala, Hizbullah diperkirakan akan melancarkan serangan besar-besaran yang menargetkan wilayah tertentu, seperti pangkalan militer penting Israel atau kota-kota di wilayah utama "Gush Dan", di mana ratusan roket dapat dihujani dalam satu hari.

Serangan tanpa henti ini diperkirakan akan terus terjadi hari demi hari, selama lebih dari tiga minggu sejak pecahnya peperangan.

Laporan tersebut memperingatkan kalau kehancuran yang diakibatkannya akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, disertai dengan ribuan korban jiwa baik di garis depan maupun di kalangan pemukim Israel di wilayah Palestina yang diduduki, sehingga memicu kepanikan dan kekacauan.

Baca juga: Taktik Perang Hizbullah Lawan Israel: Butakan Matanya Lalu Kirim Roket Kornet, Iron Dome Jadi Eror

Pangkalan udara Meron Israel diserang 62 roket Hizbullah.
Pangkalan udara Meron Israel diserang 62 roket Hizbullah. (tangkap layar)

Targetkan Kekuatan Udara Israel

Salah satu tujuan utama operasi prospektif Hizbullah, seperti yang disoroti oleh Ganor, adalah untuk melemahkan sistem pertahanan udara pasukan Israel.

Amunisi presisi dan perangkat udara yang terbang rendah, termasuk drone, pesawat layang, dan rudal jelajah, diperkirakan akan menimbulkan kerusakan material dan menargetkan baterai Iron Dome.

Laju serangan tersebut akan menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kemampuan Israel, menghabiskan cadangan rudal intersepsi Iron Dome dan David’s Sling pada hari-hari awal perang di utara.

Pendudukan Israel dapat terkena ribuan serangan roket dan rudal tanpa mekanisme pertahanan yang efektif dan andal.

Pada saat yang sama, Hizbullah bertujuan untuk menyabotase aktivitas Angkatan Udara Israel dan membatasi kemampuan operasionalnya karena rudal presisi berat akan diarahkan ke landasan lepas landas dalam jangka waktu tertentu untuk menghambat upaya perbaikan dan serangan udara.

"Tembakan intensif akan menargetkan hanggar yang menyimpan pesawat militer dan rudal presisi dengan hulu ledak eksplosif akan menyerang infrastruktur sensitif, termasuk pembangkit listrik, fasilitas terkait listrik, pabrik desalinasi, dan fasilitas transportasi di Haifa dan “Ashdod”," tulis laporan tersebut menggarisbawahi target utama Hizbullah.

Tim peneliti laporan tersebut juga mengeluarkan peringatan yang mengerikan kalau puluhan drone bunuh diri yang terbang di ketinggian sangat rendah akan menargetkan aset-aset penting di wilayah Palestina yang diduduki (Israel utara).

Ini termasuk fasilitas senjata, fasilitas penyimpanan darurat untuk pasukan pendudukan Israel, dan rumah sakit yang diperlukan untuk menangani korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan