Konflik Palestina Vs Israel
Abu Obeida: Rezim Netanyahu Sengaja Bunuh Sandera Israel di Gaza untuk Lari dari Tanggung Jawab
Juru Bicara Al-Qassam, Abu Obeida, mengatakan rezim Netanyahu sengaja tak ingin menyelamatkan sandera Israel di Gaza.
TRIBUNNEWS.com - Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, merilis pernyataan lewat Telegram, Jumat (1/3/2024), soal tujuh sandera Israel di Gaza yang tewas.
Diketahui, tujuh sandera tersebut tewas akibat pengeboman dan penembakan yang dilakukan tentara Israel di Gaza.
Obeida mengatakan pihaknya putus komunikasi dengan para pejuangnya dan sejumlah sandera Israel di Gaza pasca-serangan tersebut.
"Kami sebelumnya mengumumkan bahwa kami telah kehilangan kontak dengan pejuang kami yang menjaga sejumlah tahanan musuh di Jalur Gaza."
"Kami berasumsi bahwa sejumlah tahanan telah terbunuh akibat pengeboman Zionis," kata dia, Jumat, dikutip dari Palestine Chronicle.
Lebih lanjut, Obeida mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan verifikasi, Al-Qassam telah mengonfirmasi para pejuang yang putus kontak, tewas.
Begitu juga tujuh sandera Israel yang bersama pejuang Al-Qassam tersebut.
"Kami telah mengonfirmasi kesyahidan sejumlah pejuang kami dan terbunuhnya tujuh tahanan musuh di Jalur Gaza akibat pengeboman Zionis."
"Tahanan yang tewas termasuk Chaim Gershon Peri, Yoram Itak Metzger, dan Amiram Israel Cooper," jelas Obeida.
"Kami akan mengumumkan nama empat korban tewas lainnya setelah memastikan identitas mereka," tambahnya.
Obeida mengatakan, setidaknya lebih dari 70 sandera Israel di Jalur Gaza, tewas akibat operasi militer negara mereka sendiri.
Baca juga: Israel Krisis Tentara di Gaza, Butuh 7.000 Pasukan Tambahan, Perwira IDF: Uang Saja Tidak Cukup
Ia menegaskan Al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina yang lain, sejatinya selalu ingin melindungi nyawa para tahanan Israel di Gaza.
Tapi, kata Obeida, sudah jelas rezim Benjamin Netanyahu sengaja membunuh warga mereka yang ditahan di Gaza, untuk lari dari tanggung jawab.
Seperti diketahui, keluarga sandera Israel di Gaza mendesak Netanyahu dan jajaran pemerintah Israel lainnya, untuk membebaskan para tawanan.
"Kami selalu ingin menyelamatkan nyawa para sandera, tapi sudah jelas kepemimpinan Netanyahu sengaja membunuh mereka untuk melepaskan diri dari tanggung jawab."
"Di saat yang sama, kami juga menegaskan penawaran yang akan kami berikan untuk lima atau sepuluh tahanan yang masih hidup, adalah tawaran yang sama yang akan kami ambil untuk semua tahanan andai mereka (sandera Israel) tidak terbunuh oleh operasi militer musuh," urai Obeida.
Mengomentari pernyataan Obeida itu, pejabat tinggi Hamas, Mohammed Nazzal, mengatakan kepada AlJazeera, "Pernyataan Obeida adalah bukti bahwa Netanyahu tidak peduli dengan kehidupan para sandera Israel di Gaza."
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Serangan Israel saat Antre Makanan: Tank dan Drone Langsung Menembaki Kami
"Netanyahu bertujuan untuk menghilangkan masalah sandera di Gaza," lanjutnya.
Nazzal juga menuturkan, "Netanyahu tidak ingin menghentikan perang yang sedang berlangsung di Gaza."
Mengenai kemungkinan gencatan senjata, pejabat Hamas mengatakan "belum ada informasi yang pasti mengenai kapan kesepakatan mengenai tahanan akan dicapai."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.