Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Rilis 4 Tuntutan ke Israel Lewat Mesir-Qatar, Kantor Netanyahu Beri Komentar
Hamas merilis 4 tuntutan ke Israel melalui mediator Mesir dan Qatar. Kantor Benjamin Netanyahu memberi komentar negatif.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Palestina, mengumumkan empat tuntutan dasar kepada Israel melalui mediator Qatar dan Mesir.
Hamas dan Israel saat ini sedang bernegosiasi terkait rencana gencatan senjata untuk menukar sandera di Jalur Gaza.
"Kami telah menyampaikan kepada para mediato di Mesir dan Qatar, sebuah visi komprehensif berdasarkan beberapa prinsip yang dianggap perlu untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan agresi terhadap Gaza," kata Hamas, Kamis (14/3/2024) malam.
Hamas meminta Israel untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memberikan/mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, mengembalikan mereka yang mengungsi ke tempat tinggal sebelumnya, dan menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza.
"Visi tersebut secara komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan landasan yang dianggap perlu untuk perjanjian," lanjutnya.
Hamas menjelaskan, visi yang tersebut mencakup berkas pertukaran sandera di Jalur Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel.
Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh, mengonfirmasi adanya peluang untuk mencapai kesepakatan multi-tahap mengenai pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurutnya hal ini hanya bisa dilakukan jika Israel mengabaikan sikap keras kepala mereka.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel tidak akan menghentikan agresinya meski ada gencatan senjata sementara, dikutip dari Al Watan.
Israel Komentari Tuntutan Hamas
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari tuntutan Hamas yang disebutnya tidak masuk akal.
Namun, mereka tetap akan membahas tanggapan Hamas dan isinya kepada Dewan Perang dan kabinet politik dan keamanan.
Baca juga: Biden Disebut Akui Serangan Hamas 7 Oktober ke Israel Akan Ubah Dunia, Bahkan Sepanjang Abad ke-21
Berbeda dengan tanggapan kantor Netanyahu, surat kabar Israel, Walla, mengutip sumber pejabat Israel yang mengatakan tuntutan Hamas masuk akal dan merupakan kemajuan positif dan kesepakatan dapat dicapai.
Meski demikian, menurutnya jumlah tahanan Palestina yang diminta Hamas untuk dibebaskan terlalu tinggi.
“Jumlah tahanan Palestina yang diminta oleh Hamas tinggi, namun negosiasi serius dapat dilakukan," lapor Walla, mengutip pejabat itu, Jumat (15/3/2024).
Walla juga mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengatakan respon Hamas cukup positif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.