Jumat, 12 September 2025

Serangan Berdarah di Moskow

Berkaca Kasus Penembakan Massal di Moskow, Ahli: ISIS Bikin Propaganda Rusia Tindas Umat Islam

ISIS menilai bahwa Rusia telah membuat kebijakan yang menindas Islam. Hal ini disinyalir menjadi alasan kuat ISIS melakukan serangan di Moskow.

AFP
ISIS menyerang sekitar 75 orang ketika mereka mengumpulkan truffle di daerah Palmyra, di pedesaan timur Homs pada Sabtu (11/2/2023). ISIS menilai bahwa Rusia telah membuat kebijakan yang menindas Islam. Hal ini disinyalir menjadi alasan kuat ISIS melakukan serangan di Moskow. 

Sementara, dikutip dari Aljazeera, analisis militer asal Turki, Murat Aslan mengatakan alasan ISIS menyerang Rusia karena ideologinya dalam hal memilih target.

"Pertama-tama, Rusia berada di Suriah dan berperang melawan Daesh (ISIS) seperti Amerika Serikat. Itu berarti mereka melihat negara-negara seperti itu sebagai musuh," ujarnya.

Tak hanya itu, ISIS juga dinilai telah menganggap Rusia musuh lantaran adanya hubungan dengan Taliban.

Kugelman menyebut ISIS menganggap Taliban sebagai musuh bebuyutan meskipun sama-sama menganut aliran Islam sunni garis keras.

"Motivasi ISIS saat ini yang paling kuat unutk menyerang Rusia adalah faktor Taliban. Taliban adalah saingan berat ISIS, dan ISIS memandang Rusia sebagai teman Taliban," tuturnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan