Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Palestina Tolak AS yang Minta Penghentian Voting di DK PBB, Biden Bakal Setop Duit ke Badan PBB?

undang-undang AS saat ini memaksa pemerintah untuk memveto resolusi pengakuan Negara Palestina atau membubarkan dana PBB

Alaa Badarneh/EPA
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas menolak permintaan AS yang meminta menghentikan pemungutan suara soal keanggotaan penuh Palestina di PBB. AS menyerukan, pengakuan Palestina harus lebih dulu meminta restu Israel. AS diyakini akan memveto resolusi PBB jika mengakui keanggotaan penuh Palestina. 

Pasca-permintaan Palestina, Dewan Keamanan PBB membentuk komite untuk membahasnya dan mengeluarkan pendapat.

Komite tersebut mempresentasikan laporannya pada Selasa dan mengatakan 15 anggota dewan terpecah mengenai pertanyaan apakah mereka harus merekomendasikan penerimaan Palestina sebagai anggota penuh organisasi tersebut, menurut salinan laporan tersebut.

Selama dua minggu terakhir, pemerintahan Biden telah menekan Abbas dan para penasihatnya untuk membatalkan permintaan mereka, kata para pejabat AS, Israel, dan Palestina.

"Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengangkat masalah ini secara langsung melalui panggilan telepon dengan Abbas, dan pejabat AS lainnya mengangkat masalah ini dengan rekan-rekan Palestina mereka hampir setiap hari dalam dua minggu terakhir, kata para pejabat Palestina dan AS," tulis laporan Axios.

Pemerintahan Biden menjelaskan kepada Palestina kalau undang-undang AS saat ini memaksa pemerintah untuk memveto resolusi tersebut atau membubarkan dana PBB, kata seorang pejabat AS.

Menurut para pejabat, Abbas menolak tekanan AS dan para menterinya mengatakan kepada pemerintahan Biden kalau mereka bersikeras melanjutkan pemungutan suara tersebut.

Janji Palsu AS

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan pemerintahan Biden bertanya, "Apakah Abbas akan menangguhkan permohonan tersebut jika dia diundang untuk bertemu dengan Biden di Gedung Putih?".

Pejabat Palestina mengatakan Abbas menolak pertukaran ini dan mengatakan dia menyetujui usulan AS setahun yang lalu namun tidak pernah mendapat undangan.

Para pejabat AS mengakui bahwa mereka gagal meyakinkan Palestina untuk menunda upaya mereka di PBB.

Apa yang mereka katakan?

"Kami ingin AS memberikan alternatif substantif terhadap pengakuan PBB. Namun mereka tidak melakukannya. Kami yakin keanggotaan penuh Palestina di PBB sudah terlambat. Kami telah menunggu lebih dari 12 tahun sejak permintaan awal kami," kata pejabat Palestina itu.

Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar.

Delapan Pendukung Palestina

Palestina saat ini mempunyai delapan anggota dewan keamanan yang diperkirakan akan mendukung mereka.

Negara-negara tersebut adalah Rusia, Tiongkok, Aljazair, Malta, Slovenia, Sierra Leone, Mozambik dan Guyana, kata seorang pejabat senior Israel.

Inggris diperkirakan akan abstain.

AS dan Israel sedang melobi Perancis, Swiss, Jepang, Korea Selatan dan Ekuador untuk memberikan suara menentang atau abstain dalam pemungutan suara sehingga warga Palestina tidak mencapai sembilan suara, kata pejabat itu.

Para pejabat AS, Israel, dan Palestina mengatakan bahwa jika upaya ini gagal, pemerintahan Biden diperkirakan akan memveto resolusi tersebut. 

(oln/axios/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan