Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prospek Gencatan Senjata Makin Buntu, Netanyahu Tetap Ngotot Ingin Bubarkan Hamas

 Prospek gencatan senjata perang Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza tampaknya malah makin menipis.

tangkap layar/IDF
Israel menetapkan zona evakuasi, zona perluasan kemanusiaan, dan zona merah perang dalam aksi penyerbuan ke Rafah, Gaza Selatan.  Prospek gencatan senjata perang Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza tampaknya malah makin menipis. 

“Israel tidak bisa menerima hal itu," tegasnya.

Gallant: Hamas tidak serius

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan Hamas tampaknya tidak serius untuk mencapai gencatan senjata.

“Kami mengamati tanda-tanda mengkhawatirkan bahwa Hamas tidak berniat mencapai kesepakatan dengan kami,” kata Gallant.

“Ini berarti aksi militer yang kuat di Rafah akan dimulai dalam waktu dekat, dan juga di seluruh wilayah Jalur Gaza," jelasnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis tak lama setelah Netanyahu, Ketua Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya masih ingin mencapai gencatan senjata komprehensif yang mengakhiri “agresi” Israel.

Hamas juga meminta agar Israel menjamin penarikan pasukan dari Gaza, dan mencapai kesepakatan “serius” untuk membebaskan warga Israel yang disandera. sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

Baca juga: Kecam Seruan Israel Evakuasi Warga dari Rafah Gaza, Hamas: Eskalasi Berbahaya yang Punya Konsekuensi

Haniyeh menyalahkan Netanyahu atas “berlanjutnya agresi dan perluasan lingkaran konflik, serta menyabotase upaya yang dilakukan melalui mediator dan berbagai pihak”.

Perang Israel-Hamas dimulai setelah kelompok militan yang menguasai Gaza menyergap Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Akibatnya 1.200 orang tewas dan 252 sandera, menurut penghitungan Israel.

Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pengeboman tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

Serangan darat Rafah

Selama berbulan-bulan, Israel telah memperingatkan akan mengirim pasukan ke Rafah.

Rafah merupakan kota selatan yang berbatasan dengan Mesir, di mana lebih dari satu juta warga Gaza yang mengungsi berlindung.

Israel yakin ribuan pejuang Hamas bersembunyi di kota itu, bersama dengan puluhan sandera.

"Serangan seperti itu akan membahayakan ratusan ribu nyawa dan menjadi pukulan besar bagi operasi bantuan di seluruh wilayah kantong tersebut," kata kantor kemanusiaan PBB pada hari Jumat (3/5/2024).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan