Pengungsi banjir Sumbar terancam tiga gelombang penyakit, mulai dari penyakit menular hingga stres pascatrauma - 'Jika ada hujan saya sangat takut'
Banjir bandang dan lahar di Sumatra Barat, yang sejauh ini menewaskan 59 orang, telah menyebabkan setidaknya 3.396 jiwa mengungsi.…
Hingga Minggu (12/05) sekitar pukul 01:00 WIB ada tim penolong yang menjemput dan membawanya ke tempat pengungsian yang kini ditinggali untuk sementara waktu.
Suryati menuturkan dirinya mengalami trauma yang sangat mendalam akibat bencana tersebut.
"Sekarang saja, jika ada hujan saya merasa sangat takut kejadian itu akan terulang kembali dan saya tidak ingin mendengar suara hujan," katanya.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku trauma saat mendengar bunyi guntur atau petir yang menyambar-nyambar. Karena, sebelum kejadian itu dirinya sempat mendengar suara petir yang sangat kuat.
Ia berharap bencana yang berlangsung sekarang cepat berlalu sehingga dengan begitu dia bisa melanjutkan hidup bersama suami dan anak-anaknya. Meskipun rumahnya hancur.
Mayoritas warga mengungsi ke rumah kerabat
Koordinator Lapangan (Korlap) Pos pengungsian di Jorong Galuang, Ahmad Jais, mengatakan jumlah warga yang berada di pengungsian sebanyak enam orang saja.
Kebanyakan warga, katanya, memilih tinggal di rumah kerabat mereka.
"Untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan sebanyak 150 orang, tetapi mereka kebanyakan mengungsi ke rumah saudara mereka. Di sini hanya sebanyak enam orang yang mengalami luka-luka saja," katanya.
Menurutnya, tidak ada masyarakat yang terdampak yang mengeluhkan tentang penyakit selama berada di pengungsian. Sebab di tempat tersebut pihaknya sudah menyediakan berbagai obat-obatan.
"Kemarin itu ada yang dirujuk ke Padang dua orang. Tetapi saat ini sudah sembuh dan sudah berada di sini," lanjutnya.
Suryati yang merupakan pengungsi menyatakan dirinya cukup nyaman berada di tempat tersebut, karena mendapatkan perawatan yang baik.
"Sekarang saya hanya merasakan sakit di bagian dada saya, mungkin karena terbentur saat kejadian kemarin," lanjutnya.
Seperti apa dampak kesehatan korban bencana?
Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Sumatra Barat menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di enam kabupaten/kota di antaranya Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (11/05) sekitar pukul 20:00 hingga 22:00 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.