Kamis, 9 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sniper IDF Tembak Ibu Palestina Saat Ingin Bawa Jasad Sang Anak yang Sudah Dieksekusi Duluan

Anaknya ditembak IDF di jalanan Gaza Tengah. Sang ibu Palestina yang tak tega meninggalkan jasadnya, mencoba membawanya, tapi juga ditembak IDF.

khaberni/HO
Tangkapan layar dari video yang menunjukkan lokasi penembakan seorang ibu Palestina saat ingin membawa jasad anaknya yang ditembak sniper tentara Israel (IDF) di sebuah jalanan di Gaza Tengah. Sang ibu dilaporkan juga ditembak IDF. 

Mereka ditutup matanya dan tak diberi pakaian, hanya mengenakan pakaian dalam dan popok.

"Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa dan Kode Etik WHO. Ini lebih dari sekedar penyiksaan fisik dan psikologis," kata dia baru-baru ini, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, laporan pelecehan di Sde Teiman telah muncul di media Israel dan Arab, menyusul protes dari kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina mengenai kondisi tahanan di sana.

Tapi, kesaksian langka dari seorang dokter Israel yang bekerja di fasilitas tersebut memberikan "wawasan tambahan mengenai kebijakan Israel" yang melakukan penyiksaan dan pelecehan sistematis di tengah genosida di Gaza.

Hal ini lebih lanjut membantah klaim pemimpin Israel, yang mengatakan mereka bertindak sesuai praktik dan hukum internasional.

Diketahui, rincian kesaksian sang dokter sejalan dengan informasi yang dikumpulkan CNN dari berbagai sumber tentang kondisi mengerikan tahanan Palestina.

Baca juga: Mantan Menteri Israel Ragukan Kemampuan Negaranya: Kami Gagal Menaklukkan Musuh Terlemah di Gaza

CNN Bongkar Metode Penyiksaan Mengerikan IDF

Pada bulan lalu, tiga pengungkap fakta (whistleblower) Israel yang bekerja di kamp militer Sde Teiman.

Sde Teiman dikenal sebagai sebuah tempat "penahanan" bagi warga Palestina yang diculik selama invasi Israel ke Gaza.

Tiga pengungkap fakta itu memberikan kesaksian mereka mengenai pelanggaran sistematis yang dilakukan militer Israel.

Pelanggaran itu termasuk para tahanan yang ditutup matanya dan terpaksa memakai popok, CNN melaporkan.

Mereka menggambarkan kondisi suram yang dihadapi tahanan Palestina di Sde Teiman, di mana menurut mereka, para tahanan tidak diperbolehkan bergerak, berbicara, atau bahkan mengintip lewat penutup mata.

"Kami diberi tahu, mereka (para tahanan) tidak diperbolehkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak diperbolehkan biccara. Tidak diperbolehkan mengintip melalui penutup mata," ujar seorang pelapor kepada CNN.

Penjaga diperintahkan untuk tetap menjaga keheningan dengan menggunakan perintah dalam bahasa Arab, seperti uskot yang berarti diam.

Penjaga juga ditugaskan mengidentifikasi dan menghukum individu yang diberi label "bermasalah".

Mereka, para pelapor, menggambarkan "penggeledahan rutin ketika para penjaga melepaskan anjing-anjing besar ke arah tahanan yang sedang tidur, melemparkan granat suara saat pasukan menerobos masuk."

Baca juga: 17 Negara Larang Warga Israel Masuk Wilayah Mereka, Murka atas Genosida di Gaza

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved