Konflik Palestina Vs Israel
Disambut Ejekan, Komentar Biden soal Dukungan untuk Palestina Dianggap Arogan dan Penuh Tipu Daya
Pernyataan Presiden AS disambut dengan ejekan oleh para pembela hak-hak Palestina.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah serangan udara di daerah al-Mawasi di Khan Younis menewaskan 90 warga Palestina, Kantor Media Pemerintah Gaza menyalahkan Amerika Serikat (AS) secara langsung atas serangan tersebut.
Namun, Presiden AS Joe Biden memiliki pandangan berbeda tentang peran Washington dalam perang tersebut.
"Saya adalah orang yang telah berbuat lebih banyak bagi masyarakat Palestina dibandingkan siapa pun," katanya dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara daring pada Senin (15/7/2024), dilansir Al Jazeera.
“Saya orang yang membuka semua aset. Saya orang yang memastikan bahwa saya membuat Mesir membuka perbatasan."
"Saya orang yang mampu menyatukan negara-negara Arab untuk sepakat membantu Palestina dengan makanan dan tempat tinggal," katanya.
“Maksud saya, saya sangat mendukung Palestina," tambah Joe Biden.
Pernyataan Presiden AS itu pun disambut dengan ejekan oleh para pembela hak-hak Palestina.
Mereka menekankan bahwa dukungan tanpa syarat Joe Biden kepada Israel memicu genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
"Sulit untuk memutuskan apakah komentar Biden ini arogan, membabi buta, atau penuh tipu daya."
"Tampaknya ia ingin mengambil keuntungan dari kedua pihak, yaitu karena memungkinkan terjadinya genosida dan karena membiarkan warga Palestina mendapatkan sedikit obat, air, dan makanan," kata Amer Zahr, seorang komedian dan aktivis Palestina-Amerika.
Lexis Zeidan, seorang organisator Palestina Amerika yang berbasis di Detroit, juga menyuarakan kritikan.
Baca juga: Tentara Israel di Gaza Kehabisan Amunisi dan Tank, Netanyahu Masih Sibuk Renovasi Rumahnya
“Satu-satunya hal yang Biden lakukan lebih banyak ketika menyangkut Palestina adalah meningkatkan jumlah korban tewas mereka dengan bom Israel yang didanai AS,” katanya kepada Al Jazeera.
Bersenjatakan AS, militer Israel telah membunuh lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza dan meratakan sebagian besar wilayah tersebut.
Diketahui, setelah militer Israel mengebom sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di Gaza tengah pada Selasa (16/7/2024), seorang pemuda berdiri di lokasi kejadian yang kacau dengan pecahan roket di tangannya.
“Ini adalah rudal Israel-Amerika,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.