Konflik Palestina Vs Israel
Warga Palestina Berduka atas Kematian Bos Hamas Ismail Haniyeh: Kami Kehilangan Pemimpin Hebat
Warga Palestina mengungkapkan kemarahan dan kesedihannya setelah Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024).
Penulis:
tribunsolo
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Warga Palestina yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Deir el-Balah mengungkapkan kemarahan dan kesedihan mereka setelah Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024) dini hari.
Haniyeh tewas dalam serangan yang digambarkan oleh Hamas sebagai "serangan berbahaya Zionis ke kediamannya."
Saleh al-Shannat (67), pengungsi dari Beit Lahiya, Gaza utara, mengaku sangat kehilangan sosok Haniyeh.
Sebab menurutnya, Haniyeh bukan hanya pemimpin Hamas, melainkan juga Palestina.
"Ismail Haniyeh adalah seorang pemimpin Palestina, bukan hanya pemimpin Hamas. Ia adalah mantan perdana menteri dalam pemerintahan persatuan Palestina dan seorang pemimpin yang cinta damai. Kami sangat kehilangan," katanya, dilansir Al Jazeera.
"Warga Palestina kehilangan seorang pemimpin hebat," ucap al-Shannat sambil meneteskan air mata.
Lebih lanjut, al-Shannat mengaku mengenal Haniyeh secara pribadi saat ia bekerja di komite mediasi yang menyelesaikan pertikaian lokal.
Di mata al-Shannat, Haniyeh adalah sosok yang tak pernah mengabaikan pertanyaan orang-orang.
Haniyeh, kata al-Shannat, selalu berusaha melayani masyarakat.
"Saya mengenalnya secara pribadi. Dia tidak pernah menolak pertanyaan, selalu berusaha melayani masyarakat dan kepentingan mereka," ungkapnya.
Senada dengan al-Shannat, Abdul Salam al-Bik (47), pengungsi dari lingkungan Zeitoun di Gaza, mengaku kaget dan sedih saat mendengar kabar Haniyeh tewas.
Baca juga: Iran Sebut AS juga Dalang di Balik Tewasnya Haniyeh: Israel Tanpa Amerika Tak Bisa Apa-apa
Al-Bik mengatakan Haniyeh saat ini termasuk di antara korban-korban serangan Israel.
"Ismail Haniyeh adalah seorang pria Palestina sebelum ia menjadi seorang pemimpin. Namun, pembunuhannya hari ini menjadikan ia salah satu korban serangan Israel, sama seperti kami di Gaza," ujar al-Bik.
Ia meyakini tewasnya Haniyeh tidak akan mengubag apapun di Gaza.
Al-Bik, yang mengaku putus asa, merasa masyarakat dunia sudah tak lagi 'tertarik' pada apa yang terjadi di wilayah kantong tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.