Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Operasi Militer Besar Lagi, Israel Gempur 60 Target di Khan Yunis, Perwira Brigade Nahal Luka Parah

Seorang perwira IDF yang bertugas di Brigade Nahal terluka parah dalam pertempuran di Khan Yunis Gaza Selatan saat kembali menggempur wilayah itu.

khaberni
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka. IDF menyatakan kembali melakukan operasi militer besar di Khan Yunis, Gaza Selatan setelah berulang kali menyatakan kalau kekuatan milisi perlawanan Palestina di wilayah tersebut sudah dibongkar. 

"Menyusul informasi intelijen yang menunjukkan keberadaan para milisi perlawanan Palestina dan infrastruktur perlawanan di Khan Yunis di Gaza selatan, Divisi ke-98 IDF memulai operasi darat terhadap sasaran di daerah tersebut sambil mencari dan membongkar persenjataan dan infrastruktur pada Jumat pagi," tambah laporan itu.

Laporan juga menyatakan, kalau selama Kamis dan Jumat, IAF menyerang sekitar 60 sasaran di seluruh Jalur Gaza, termasuk struktur militer tempat milisi perlawanan Palestina beroperasi, persenjataan, dan infrastruktur tambahan pejuang Palestina.

Divisi 98 tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada Sabtu (7/4/2024) malam. Tentara Israel salah perhitungan dan mati kutu dalam perang perkotaan.
Divisi 98 tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada Sabtu (7/4/2024) malam. Tentara Israel salah perhitungan dan mati kutu dalam perang perkotaan. (khaberni/HO)

IDF Salah Perhitungan, Mati Kutu di Perang Kota

Sebagai catatan, ini bukan pertama kali IDF melakukan operasi militer besar di Khan Yunis.

Sebelumnya, pasukan darat Israel juga pernah masuk menyerbu wilayah tersebut, namun kemudian berulang kali menarik pasukan mundur dengan alasan kalau operasi militer telah selesai.

Kini, pada Agustus 2024, IDF kembali mengulang pola yang sama, menggempur Khan Yunis dengan dalih 'informasi intelijen'.

Pada (7/4/2024) lalu, Radio Tentara Israel melaporkan kalau IDF Israel menarik seluruh unit Divisi 98, dengan tiga brigadenya, dari wilayah Khan Yunis setelah 4 bulan pertempuran.

Pakar militer dan strategis, Kolonel Hatem Karim Al-Falahi, memberikan analisis gambaran yang terjadi atas penarikan mundur pasukan IDF dari Khan Yunis saat itu.

Dia mengatakan, kalau operasi Tentara Israel di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, didasarkan pada perkiraan yang salah.

IDF awalnya menetapkan, kalau operasi militer darat di Khan Yunis hanya akan memakan waktu 2 bulan.

Faktanya, hingga akhirnya ditarik mundur dengan berbagai dalih pada April lalu, pasukan IDF di Khan Yunis sudah bertempur selama 4 bulan, tanpa mendapatkan target yang mereka tetapkan.

Al-Falahi menganalisis - dalam segmen analisis militer di situs Al Jazeera - bahwa tidak mungkin memberikan jangka waktu pasti dalam hal pencapaian tujuan di kawasan terbangun (perkotaan) seperti Khan Yunis.

"Terutama karena sarana yang dikembangkan tidak konsisten dan tidak mampu mencapai tujuan dari operasi darat militer yang dilancarkan," katanya.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat IDF gagal di Khan Yunis merujuk dari salah perhitungan yang terjadi.

Pertama, pertempuran di Khan Yunis adalah jenis perang kota, bukan perang di wilayah terbuka, sebuah hal yang justru ditonjolkan IDF dalam persiapannya.

Faktor ini menjadi hal yang membuat IDF mati kutu terlepas dari keunggulan dari jenis dan kuantitas persenjataan yang mereka miliki.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved