Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Keluarkan Pengumuman Penting Pasca-Terbunuhnya Yahya Sinwar, Perlawanan Palestina Menyerah?
Hamas mengeluarkan pernyataan penting dan mendesak pasca-pengumuman Israel tentang terbunuhnya Yahya Sinwar di Tal Al Sultan, Rafah, Gaza Selatan
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Dikutip dari Aljazeera, perintah untuk membunuh Meshaal tersebut langsung dari Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Adapun pembunuhan itu dimaksudkan untuk pembalasan atas pengeboman Pasar Mahane, Yehuda pada tahun 1997.
Percobaan pembunuhan itu dilakukan dengan cara dua agen Mossad membawa paspor Kanada palsu memasuki Yordania yang menjadi tempat tinggal Meshaal.
Baca juga: Hamas Belum Terkalahkan Meski Yahya Sinwar Tewas, Semua Komandan Cemas, Netanyahu Menunggu
Lantas, mereka menunggu di pintu masuk kantor Hamas di ibu kota Yordania, Amman.
Lalu, ketika Meshaal masuk ke kantornya, salah satu agen datang dari belakang dan melekatkan perangkat khusus ke telinga kirinya yang ditransmisikan racun reaksi cepat.
Namun, upaya tersebut gagal dan dua agen Mossad itu langsung ditangkap.
Sebagai anggota Hamas, Meshaal harus berhadapan dengan berbagai tantangan seperti pernah ditahan oleh pemerintah Yordania karena menganggap organisasinya melakukan aktivitas ilegal.
Dia ditahan bersama dengan pemimpin elit Hamas lainnya seperti Mousa Abu Marzook.
Masuk pada tahun 2017, terjadi perubahan pucuk pimpinan Hamas di mana Yahya Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh sebagai Kepala Hamas di Jalur Gaza.
Perubahan ini membuat Meshaal digantikan oleh Haniyeh sebagai Kepala Biro Politik Hamas.
Dikutip dari Reuters, pergantian dari Meshaal ke Haniyeh ini menandai adanya keseimbangan kekuasaan dalam tubuh Hamas dari mereka yang tinggal di luar negeri seperti Meshaal kepada mereka yang tinggal di Jalur Gaza.
Tak cuma itu, penggantian Meshaal juga menawarkan kesempatan untuk pemulihan hubungan antara Hamas dan Iran.
Kedekatan Hamas dan Iran di bawah kepemimpinan Haniyeh sebagai kepala biro politik ditandai dengan diterimanya organisasi tersebut saat pemakaman perwira militer Korps Garda Revolusi Islam, Qassem Soleimani (2020) dan pelantikan Presiden Iran, Ebrahim Raisi (2021) dan Masoud Pezeshkian (2024).
Kendati demikian, Meshaal tetap menjabat sebagai elite Hamas sebagai kepala untuk mengurusi pengungsi dan orang buangan Palestina.
(oln/rntv/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Unit Militer Israel Geram atas 'Penyesalan' Netanyahu terkait Serangan RS Nasser |
---|
Paus Leo XIV Minta Israel dan Hamas segera Berdamai dan Lepas Masing-masing Sandera |
---|
Pasukan Darat Israel Sudah Buka Jalan ke Kota Gaza, Serbuan Besar-besaran Segera Terjadi |
---|
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.