Konflik Palestina Vs Israel
Buntut Israel Sahkan UU Larang UNRWA: Sekjen PBB Surati Netanyahu, Warga Gaza Khawatir soal Bantuan
Warga Gaza khawatir karena adanya UU soal larangan Israel terhadap badan PBB UNRWA.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Garudea Prabawati
Tetapi sekarang mereka khawatir keadaan akan menjadi jauh lebih sulit, karena larangan Israel terhadap badan PBB terbesar yang beroperasi di sana.
“UNRWA berarti segalanya bagi kami: ia adalah kehidupan kami, makanan kami, minuman kami, dan perawatan medis kami."
"Saat ditutup, tidak akan ada tepung. Jika anak saya sakit, ke mana saya akan pergi?” ucap warga bernama Yasmine el-Ashry di Khan Younis, dilansir BBC.
“Melarang UNRWA adalah perang lain bagi rakyat Palestina,” kata pengungsi terdaftar, Saeed Awida.
“Mereka ingin membasmi rakyat Palestina dan tidak memberi kami layanan kemanusiaan," lanjutnya.
Sebagai informasi, UNRWA dibentuk pada tahun 1949 oleh Majelis Umum PBB setelah perang Arab-Israel pertama, tak lama setelah pembentukan Israel pada bulan Mei 1948 dan pemindahan massal warga Palestina setelahnya.
Dua Undang-undang yang disahkan pada hari Senin dapat mencegah UNRWA melanjutkan pekerjaannya.
Bahkan Amerika Serikat (AS), sekutu terdekat Israel, bergabung dengan banyak pemerintah dan organisasi kemanusiaan dalam menentang Undang-undang tersebut, yang baru akan berlaku tiga bulan lagi.
Baca juga: Utusan PBB untuk Timur Tengah Kutuk Serangan Mengerikan Israel di Beit Lahiya

Update Perang Timur Tengah
Dikutip dari Al Jazeera, Israel terus melancarkan serangan mematikan di Lebanon selatan, dengan banyak wanita dan anak-anak di antara 15 orang yang tewas dalam serangan terbaru di Sarafand dan Haret Saida dekat kota Sidon.
Setidaknya 143 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza pada hari Selasa, dengan 132 di antaranya tewas di wilayah utara yang terkepung perang itu, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera.
Media di Israel melaporkan bahwa sedikitnya 33 tentara Israel tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan sejak awal bulan di tengah serangan darat Israel ke wilayah Lebanon.
Serangan militer Israel terus berlanjut di seluruh Gaza sepanjang malam, termasuk serangan terpisah terhadap tenda-tenda yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Khan Younis dan Deir el-Balah, yang menewaskan beberapa orang.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara telah memohon bantuan “seluruh dunia”, seperti yang ia sampaikan kepada Al Jazeera tentang pengepungan militer Israel yang terus berlanjut terhadap fasilitas medisnya, yang telah diubah menjadi “zona perang”.
Sebanyak 16 negara telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendukung badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dengan mengatakan Israel akan melanggar hukum internasional jika menerapkan Undang-undang baru yang melarang UNRWA.
Baca juga: Hamas Tanggapi Usulan Mediator untuk Bahas Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
PBB melaporkan bahwa mereka mencatat tujuh “insiden korban massal” di Gaza antara 22 dan 29 Oktober, termasuk serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia yang menewaskan atau melukai 150-200 orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.