Rabu, 17 September 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Donald Trump Tunjuk Marco Rubio Jadi Menlu AS: Dikenal Keras ke China dan Iran, Bagaimana Elon Musk?

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Senator AS Marco Rubio untuk menjadi menteri luar negerinya.

|
Penulis: Hasanudin Aco
AFP
Presiden AS terpilih Donald Trump dan Marco Rubio calon Menlu AS 

 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Senator AS Marco Rubio untuk menjadi menteri luar negerinya.

Donald Trump akan dilantik sebagai presiden AS yang baru pada Januari 2026.

New York Times pada Senin (11/11/2024) melaporkan Marco Rubio politisi kelahiran Florida akan menjadi  orang Latin pertama yang menjabat sebagai diplomat tertinggi Amerika.

Rubio  sebelumnya menganjurkan kebijakan luar negeri yang kuat terhadap musuh-musuh geopolitik Amerika, termasuk China, Iran, dan Kuba.

Dia juga adalah menjadi pesaing kuat Donald Trump maju sebagai kandidat calon presiden AS dari Partai Republik beberapa waktu lalu.

Washington Post pernah memberitakan sosok Rubio yang dulunya eks seorang bartender dan pelayan toko.

“Di Amerika ayah saya menjadi bartender sedangkan ibu saya seorang pelayan toko. Mereka bukan orang yang besar, namun mereka sangat berhasil mendidik saya,” ujar Rubio.

Dia menceritakan banyak lagi kisah hidupnya.

Kedua orang tuanya sebuah keluarga sederhana dan serba berkecukupan di Kuba.

Setelah ibunya meninggal dunia, ayahnya menghadapi banyak masalah dan Rubio bekerja di usia sembilan tahun membantu keuangan keluarga.

'Ayah saya seorang pekerja keras," kata Rubio.

Marco Rubio
Marco Rubio calon Menlu AS. (The Telegraph)

Keras terhadap Iran dan China

Marco Rubio selama jadi senator AS kerap melontarkan pernyataan keras soal China dan Iran.

Yang paling menonjol, ia meminta Departemen Keuangan pada tahun 2019 untuk meluncurkan peninjauan keamanan nasional atas akuisisi Musical.ly oleh aplikasi media sosial populer Tiongkok, TikTok, yang mendorong penyelidikan dan perintah divestasi yang bermasalah.

Sebagai petinggi Partai Republik di Komite Intelijen Senat, ia juga terus menekan pemerintahan Biden, menuntut agar pemerintahan itu memblokir semua penjualan ke Huawei awal tahun ini setelah perusahaan teknologi China yang dikenai sanksi itu merilis laptop baru yang ditenagai chip prosesor Intel AI.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan