Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Suriah

Apa yang Terjadi di Suriah? Perang Saudara 13 Tahun Kembali Membara, Pemberontak Kuasai Aleppo

Apa yang terjadi di Suriah? Ini yang perlu diketahui tentang perang saudara yang rumit dan telah lebih dari 13 tahun ini.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pejuang antipemerintah mengibarkan bendera oposisi di kota Aleppo di utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan mendadak dilakukan oleh pasukan pemberontak yang menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, memicu babak baru dalam perang saudara di negara tersebut.

Mengutip EuroNews, pada hari Rabu (27/11/2024), pemberontak dari berbagai spektrum pasukan oposisi membentuk koalisi baru yang disebut "Komando Operasi Militer". Mereka cepat menyapu desa-desa untuk mencapai kota terbesar kedua di negara itu, Aleppo.

Para pejuang pemberontak mengambil alih sebagian besar Aleppo pada hari Sabtu, menguasai bandara kota dan memperluas serangan mereka ke provinsi terdekat.

Dalam pidatonya pada Sabtu (30/11/2024), Assad berjanji akan mempertahankan stabilitas dan integritas teritorial negara itu.

Apa yang Terjadi di Suriah?

Mengutip USA Today, perang saudara Suriah berawal dari tindakan keras Assad terhadap protes pro-demokrasi pada tahun 2011.

Lebih dari satu dekade kemudian, sekitar setengah juta orang telah tewas, menurut The Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.

Jutaan warga Suriah melarikan diri ke luar negeri, sementara infrastruktur utama hancur.

Jaringan tetangga Suriah dan negara-negara di seluruh dunia memilih berpihak antara pemerintah Assad atau berbagai kelompok oposisi pemberontak.

Pemberontak Suriah berhasil rebut Istana Presiden Bashar Al-Assad di Aleppo pada Minggu (1/12/2024). Kota Aleppo sebelumnya berada di bawah kendali pemerintah Suriah.
Pemberontak Suriah berhasil rebut Istana Presiden Bashar Al-Assad di Aleppo pada Minggu (1/12/2024). Kota Aleppo sebelumnya berada di bawah kendali pemerintah Suriah. (X)

Lantas, Mengapa Perang Saudara Kembali Membara Sekarang?

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Turki (pendukung oposisi) dan Rusia (pendukung Assad) telah berlaku sejak 2020.

Serangan pemberontak baru dimulai minggu lalu, ketika pejuang anti-Assad berusaha merebut lebih banyak wilayah yang dikuasai pemerintah.

Pemberontak mengeklaim, serangan ini sebagai respons terhadap peningkatan serangan dari pasukan Assad.

Baca juga: Mantan Menlu Austria Karin Kneissl : Barat Telah Memainkan Permainan Kotor di Ukraina dan Suriah

Namun analis mengatakan, meletusnya pertempuran baru ini kemungkinan merupakan konsekuensi langsung dari apa yang terjadi di luar perbatasan Suriah.

Kejadian tersebut, termasuk perang Hizbullah yang didukung Iran – sekutu Assad – dengan Israel di Lebanon.

Perang Rusia di Ukraina juga memengaruhi wilayah tersebut.

"Hizbullah telah dilemahkan oleh konfliknya baru-baru ini dengan Israel. Rusia masih terlibat dalam perang di Ukraina dan menghadapi tekanan ekonomi. Iran sedang kewalahan, dengan jalur komunikasi darat dan sekutu regionalnya diserang secara langsung," kata Mohammed Albasha, pendiri Basha Report, sebuah konsultan yang berbasis di Virginia yang mengkhususkan diri dalam urusan Timur Tengah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan