Jumat, 5 September 2025
Deutsche Welle

Riset: Suhu Panas Tingkatkan Risiko Kematian Kaum Muda

Riset di Meksiko menunjukkan kaum muda menyumbang 75% kematian yang berkorelasi dengan suhu panas ekstrem. Krisis iklim dan maraknya…

Deutsche Welle
Riset: Suhu Panas Tingkatkan Risiko Kematian Kaum Muda 

Beban kematian akibat panas dapat beralih dari orang tua ke kaum muda pada akhir abad ini, menurut sebuah studi terbaru.

Dalam skenario masa depan, jika suhu global rata-rata naik setidaknya 2,8 derajat Celsius melampaui tingkat pra-industri pada tahun 2100, kelompok berusia di bawah 35 tahun kemungkinan akan menderita dampak pemanasan lebih berat dari kaum lanjut usia.

Analisis tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, dengan mengkaji data mortalitas dari Meksiko.

Data yang dikumpulkan memungkinkan para peneliti untuk menentukan usia dan tanggal kematian, membandingkannya dengan kondisi lingkungan, dan menghitung seberapa sering paparan panas lembab mengakibatkan kematian dini.

Para ilmuwan telah lama meyakini bahwa panas yang berlebihan dalam iklim yang menghangat akan memiliki dampak yang lebih tinggi terhadap populasi yang lebih tua.

Menurut riset, di iklim tertentu sebaliknya suhu panas berlebihan adalah pembunuh senyap kaum muda.

Kematian senyap kaum muda

Menurut penelitian, tiga dari empat kasus kematian akibat suhu panas di Meksiko terjadi pada orang berusia di bawah 35 tahun antara tahun 1998-2019.

Sebaliknya, lebih banyak orang tua yang menjadi penyebab kematian akibat cuaca dingin.

Melihat skenario ketika populasi global dan emisi karbon terus meningkat, para peneliti memproyeksikan kenaikan sebesar 32% pada tahun 2100, dalam angka kematian terkait suhu panas di kalangan kelompok yang berusia di bawah 35 tahun.

Penurunan yang hampir sama pada angka kematian terlihat pada kelompok yang lebih tua.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Penjelasan mengapa orang yang lebih muda lebih rentan terhadap suhu panas daripada yang diantisipasi, kemungkinan besar bermuara pada alasan sosial.

Orang yang berusia lebih muda diduga lebih mungkin terpapar panas di luar ruangan, sementara iklim yang menghangat dapat mengurangi dampak dingin pada orang tua mereka.

"Orang yang lebih muda memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi, mereka lebih mungkin terpapar panas di lingkungan kerja luar ruangan," kata pemimpin penelitian Andrew Wilson dari Pusat Keamanan Pangan dan Lingkungan di Universitas Stanford kepada DW.

Apa yang dimaksud dengan terlalu panas?

Kelompok Wilson menemukan, paparan panas yang diperlukan untuk memicu kematian lebih rendah dari yang disarankan literatur ilmiah.

Banyak variabel lingkungan, termasuk suhu udara dan kelembapan, digunakan untuk menunjukkan stres akibat panas. Ini terkadang disebut suhu "real feel" atau "wet bulb".

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan