Minggu, 7 September 2025
Deutsche Welle

Riset: Suhu Panas Tingkatkan Risiko Kematian Kaum Muda

Riset di Meksiko menunjukkan kaum muda menyumbang 75% kematian yang berkorelasi dengan suhu panas ekstrem. Krisis iklim dan maraknya…

Deutsche Welle
Riset: Suhu Panas Tingkatkan Risiko Kematian Kaum Muda 

Penelitian lama menetapkan batas suhu untuk stres panas manusia pada 35 derajat Celsius.

Paparan jangka panjang pada batas wet bulb 35 derajat ini secara teoritis berarti tubuh tidak akan mampu mendinginkan suhu intinya, yang mengakibatkan kematian terkait panas.

Namun batas ini dihitung dalam kondisi lab di mana seseorang akan beristirahat di tempat teduh, dalam angin kencang, disiram air, dan telanjang. Skenario ini dianggap tidak realistis.

Wilson mengatakan dalam beberapa kasus, batas sebenarnya bisa berada di pertengahan 20-an. Penelitian seperti miliknya sejak saat itu mencoba memperhitungkan kondisi dunia nyata.

"Kami menemukan bahkan pada pertengahan 20 derajat Celsius, sudah ada cukup banyak kematian, terutama bagi orang-orang termuda," kata Wilson.

"Itu mungkin karena mereka bergerak ... bekerja di luar ruangan ... mereka berada di bawah sinar matahari."

Sederhananya: hari yang panas, adalah hari yang panas, dan itu berdampak buruk pada tubuh orang.

Masalah global

Meskipun penelitian tersebut hanya melihat data kesehatan Meksiko, analisis ilmuwan memberikan gambaran yang mengkhawatirkan tentang masa depan potensial bagi negara-negara lain yang berada di garis depan krisis iklim.

Para ahli mengatakan bahwa kematian merupakan bagian besar dari ongkos perubahan iklim.

"Kami pikir lebih sedikit orang akan meninggal dunia karena kedinginan, lebih banyak orang akan meninggal karena kepanasan. Kami pikir sebagian besar kematian tambahan akibat kepanasan akan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata Wilson.

"Sebagian besar penurunan kematian akibat kedinginan akan terjadi di Eropa dan Amerika Utara, bukan? Jadi ini sudah merupakan gambaran ketimpangan," Wilson menambahkan.

Kondisi seperti itu telah lama diperkirakan, mengingat laju peningkatan emisi karbon dalam beberapa tahun terakhir. Dunia telah untuk sementara waktu melanggar ambang batas bawah 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Iklim Paris.

Pada tahun 2017, penelitian mengantisipasi sebanyak 70 persen populasi India dapat terpapar panas yang tidak layak huni.

Dan dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara Timur Tengah telah memberlakukan larangan bekerja untuk mengatasi kondisi panas ekstrem.

Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan