Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Suriah

Iran Tegas Dukung Kedaulatan Suriah, tapi Beri Peringatan: Tak Boleh Jadi Surga bagi Terorisme

Iran menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan Suriah, tapi peringatkan agar tak jadi surga bagi terorisme.

Southfront.org
FILE - Petempur ISIS di Suriah menyerang kendaraan yang digunakan para pejuang Kurdi pro-AS di Suriah utara. Setelah dikalahkan pada 2017, sel-sel ISIS masih aktif dan menjalankan aktivitasnya, terutama di Kamp Al Hawl, Suriah utara. 

Kelompok oposisi bersenjata terlibat dalam perjuangan panjang dalam upaya menjatuhkan rezim al-Assad, dikutip dari Middle East Monitor.

Setelah bentrokan meningkat pada 27 November 2024, rezim al-Assad kehilangan banyak kendali atas banyak wilayah, mulai Aleppo, Idlib, hingga Hama.

Akhirnya, saat rakyat turun ke jalanan di Damaskus, pasukan rezim mulai menarik diri dari lembaga-lembaga publik dan jalan-jalan.

Sementara, kelompok oposisi mempererat cengkeraman mereka di pusat kota.

Dengan diserahkannya Damaskus ke oposisi, rezim al-Assad selama 61 tahun resmi berakhir.

Al-Assad bersama keluarganya diketahui melarikan diri dari Suriah, usai oposisi menguasai Damaskus.

Rezim al-Assad dimulai ketika Partai Baath Sosialis Arab berkuasa di Suriah pada 1963, lewat kudeta.

Pada 1970, ayah al-Assad, Hafez al-Assad, merebut kekuasaan dalam kudeta internal partai.

Setahun setelahnya, Hafez al-Assad resmi menjadi Presiden Suriah.

Ia terus berkuasa hingga kematiannya di tahun 2000, yang kemudian dilanjutkan oleh al-Assad.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan