Konflik Suriah
Kericuhan Pecah di Masjid Umayyah Damaskus, 4 Tewas dan 16 Terluka Saat Pembagian Makanan
Kericuhan pecah di Masjid Umayyah, Damaskus pada Jumat (10/1/2025). Peristiwa ini menewaskan empat orang dan melukai 16 lainnya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
Di masjid bersejarah itu, pria, wanita, dan anak-anak berkumpul untuk merayakan salat Jumat pertama sejak penggulingan Assad, kemudian beranjak ke jalan-jalan dan alun-alun kota.
Orang-orang melambaikan bendera oposisi.
Kerumunan juga meneriakkan yel-yel — pemandangan yang tak terbayangkan beberapa hari sebelumnya, lapor Arab News.
Pemandangan tersebut mengingatkan pada hari-hari awal pemberontakan 2011, ketika para pengunjuk rasa pro-demokrasi di kota-kota Suriah turun ke jalan setelah salat Jumat — meski tidak pernah terjadi di Damaskus, yang selama ini menjadi basis kekuasaan klan Assad.
“Kami berkumpul karena kami senang Suriah telah dibebaskan, kami senang telah dibebaskan dari penjara tempat kami tinggal,” kata Nour Thi Al-Ghina (38), salah satu warga yang hadir.
“Ini pertama kalinya kami berkumpul dalam jumlah besar dan pertama kalinya kami melihat acara seperti ini,” katanya dengan senyum lebar karena kegembiraan.
“Kami tidak pernah menyangka ini akan terjadi.”
Pada 2011, tindakan keras yang dilakukan oleh Assad terhadap pengunjuk rasa damai memicu perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun, merenggut lebih dari setengah juta nyawa, dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Massa yang gembira meneriakkan slogan “Satu, satu, satu, rakyat Suriah adalah satu!” pada hari Jumat.
Beberapa orang juga terlihat memegang bendera kemerdekaan Suriah, yang telah digunakan oleh oposisi sejak pemberontakan dimulai.
Puluhan pedagang kaki lima di sekitar masjid tampak menjual bendera bintang tiga — simbol yang tidak pernah berani dikibarkan di wilayah yang dikuasai pemerintah selama masa pemerintahan Assad yang otoriter.
Dengan suasana yang penuh semangat dan harapan, perayaan ini menjadi simbol kebebasan baru bagi rakyat Suriah setelah bertahun-tahun di bawah kekuasaan Assad.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.