Kamis, 28 Agustus 2025

Kebakaran di Los Angeles

Warga Los Angeles Terpaksa Hadapi Lonjakan Biaya Sewa Rumah Pasca Kebakaran

 Kebakaran hutan yang melanda berbagai wilayah di Los Angeles telah membuat banyak warga yang kehilangan rumahnya.

X/Twitter
Kebakaran Hutan di Los Angeles County -  Kebakaran hutan yang melanda berbagai wilayah di Los Angeles telah membuat banyak warga yang kehilangan rumahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan yang melanda berbagai wilayah di Los Angeles telah membuat banyak warga yang kehilangan rumahnya.

Hal tersebut membuat mereka harus mencari tempat tinggal baru.

Namun ternyata, kebakaran yang meluas di wilayah tersebut tidak hanya menghancurkan ribuan rumah, tetapi juga memperparah krisis perumahan di pasar yang sudah mahal.

Menurut data dari Cal Fire, hingga Senin malam waktu setempat, lebih dari 12.300 bangunan di area seluas 40.500 hektar di Los Angeles dan sekitarnya telah terbakar.

Dampak ini sangat signifikan karena tidak hanya menghancurkan properti, tetapi juga mengurangi jumlah pasokan rumah yang tersedia di wilayah dengan tingkat hunian yang sudah tinggi, dikutip dari Al Jazeera.

Situs berita lokal LAist melaporkan kenaikan harga sewa rumah sebesar 30 persen hingga 75 persen di beberapa wilayah terdampak, berdasarkan data dari lembaga nirlaba Strategic Actions for a Just Economy. 

Kenaikan ini jauh melampaui batas 10 persen yang ditetapkan oleh gubernur California untuk menghindari kenaikan harga yang tidak wajar selama keadaan darurat.

Seorang penduduk Los Angeles yang terdampak kebakaran, Joe Thompson mengonfirmasi kabar kenaikan harga tersebut. 

Ia mengungkapkan kesulitannya dalam mencari tempat tinggal baru bagi keluarganya setelah rumah mereka di Pacific Palisades rusak akibat kebakaran.

Meskipun rumah mereka masih berdiri, kondisi kerusakannya belum diketahui, dan mereka belum diizinkan kembali ke sana.

Pada hari Sabtu (11/1/2025), Thompson mencoba menyewa sebuah rumah dengan lima kamar tidur di Santa Monica yang baru saja dipasarkan dengan harga 28.000 USD atau sekitar Rp 455.560.000 per bulan.

Harga tersebut lebih dari dua kali lipat tarif sewa tahun lalu.

Baca juga: AS Perintahkan Ratusan Napi Padamkan Kebakaran di Los Angeles, Janji Bakal Diberi Bayaran dan Remisi

Tak hanya itu, agen properti meminta uang sewa tiga bulan di muka, dan telah menerima banyak aplikasi dari calon penyewa lainnya. 

Terkejut dengan harga yang melambung tinggi, Thompson dan keluarganya memutuskan untuk mencari opsi lain.

“Kami tidak akan melakukan itu. Kami akan terus mencari.” kata Thompson, dikutip dari NBC News.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan