Selasa, 16 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Untuk Pertama Kalinya Israel Kalah Perang: 14 Poin Kemenangan Hamas dalam Gencatan Senjata di Gaza

Setelah 16 tahun peperangan berturut-turut yang dilakukan Israel, untuk pertama kalinya negara Yahudi itu kalah perang oleh Hamas di Jalur Gaza.

anews/tangkap layar
Pasukan Israel mengevakuasi rekan IDF mereka yang tewas dan terluka dalam pertempuran di Gaza Utara. 

8. Kontrol berkelanjutan Hamas atas Gaza dan kehadiran UNRWA sebagaimana adanya sebelum perang.

9. Menciptakan perpecahan besar antara Israel dan Amerika Serikat.

10. Pembebasan sandera dalam jumlah terbatas pada tahap pertama perjanjian, dengan kemungkinan untuk terus menahan sekitar 30 sandera Israel di Gaza.

11. Israel gagal mencapai tujuan perangnya untuk melenyapkan Hamas sepenuhnya.

Baca juga: Hamas Masih Ada, Sandera Belum Bebas, Israel Telan Kerugian Ekonomi Rp 1.102 di Perang Gaza

12. Membuktikan, melakukan 'kejahatan perang', seperti meluncurkan rudal ke pemukiman Israel (dari sudut pandang penulis dan kata-katanya), mungkin menguntungkan dalam hal perlawanan terhadap pendudukan.

13. Israel menderita kerugian yang signifikan, termasuk kematian lebih dari 400 tentara, peningkatan utang nasional, dan kerusakan perekonomian sebesar 20 persen.

14. Penarikan sementara pasukan Israel dari Gaza.

Para petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Israel menyebut Hamas mampu memperbarui kekuatan militernya dengan merekrut puluhan ribu petempur baru.
Para petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Israel menyebut Hamas mampu memperbarui kekuatan militernya dengan merekrut puluhan ribu petempur baru. (khaberni/tangkap layar)

Hamas Cerdik dan Masih Kuat

"Penulis menambahkan: Apa yang didapat Israel: tidak ada yang signifikan," kata ulasan Khaberni, Jumat (17/1/2025) mengutip tulisan tersebut.

David Reiss mengkaji rincian perjanjian yang paling menonjol, dan mencatat kalau perjanjian tersebut terdiri dari tiga tahap, di mana syarat-syarat tahap kedua dan ketiga belum disepakati.

Dia menambahkan: Hamas mungkin menolak untuk bernegosiasi secara wajar, yang memungkinkan mereka mempertahankan keuntungannya tanpa membuat konsesi tambahan.

Baca juga: Kronologi Peristiwa Penting di Gaza Sejak Operasi 7 Oktober Hamas: Harga dari Perang Genosida Israel

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di dalam terowongan yang digunakan untuk militer di kamp musim panas pemuda yang dikelola Hamas, di Kota Gaza (MOHAMMED ABED / AFP)
Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di dalam terowongan yang digunakan untuk militer di kamp musim panas pemuda yang dikelola Hamas, di Kota Gaza (MOHAMMED ABED / AFP) (AFP/MOHAMMED ABED)

Dia melanjutkan, "Sekitar 40 persen terowongan Hamas masih berdiri, memungkinkan mereka untuk membangun kembali dan bersiap menghadapi perang di masa depan."

"Penulis mengatakan Hamas tidak menaati perjanjian sebelumnya, seperti yang terjadi pada tahun 2021, karena memanfaatkan masa tenang untuk memperkuat kekuatannya," kata laporan yang dikutip tersebut.

Dia menambahkan, "Ada dugaan kalau Hamas akan melanggar perjanjian saat ini dan melancarkan serangan baru.

Ia menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkoalisi dengan partai-partai sayap kanan ekstrem untuk membentuk pemerintahan akan dikenang sebagai perdana menteri Israel pertama yang kalah perang, alih-alih dikenal sebagai pembela Israel.

 

(oln/khbrn/*)
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan