Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa?
Hamas membebaskan sandera Israel dengan imbalan lebih dari 300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel pada Sabtu (15/2/2025).
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
Namun, Hamas mengatakan bahwa mereka akan terus maju dengan pembebasan lebih banyak sandera setelah pembicaraan dengan pejabat Mesir dan Qatar.
Kelompok itu mengatakan para mediator telah berjanji untuk "menghapus semua rintangan" untuk memastikan Israel akan mengizinkan lebih banyak tenda, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza.
Ini akan menjadi pertukaran keenam sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Sejauh ini, 21 sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.
Seperti pertukaran sebelumnya, puluhan pejuang Hamas yang bertopeng dan bersenjata berbaris di dekat panggung yang dihiasi bendera Palestina dan spanduk faksi militan, sementara musik menggelegar dari pengeras suara.
Para militan diperkirakan akan mengarak para sandera di hadapan orang banyak dan kamera ke atas panggung, yang telah didirikan di dekat gedung bertingkat yang rusak parah, sebelum menyerahkan mereka kepada Palang Merah.
Organisasi kemanusiaan tersebut kemudian akan mengangkut mereka ke pasukan Israel.
Baca juga: 14 Pasien Anak Palestina Diterbangkan dari Gaza ke Italia untuk Perawatan Medis

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel
Dilansir Al Jazeera, tahanan Palestina dibebaskan setelah pembebasan tiga tawanan Israel di Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Tawanan Yair Horn, Alexander Trufanov dan Sagui Dekel-Chen telah memasuki Israel setelah dibebaskan di Gaza.
Proses pembebasan 369 tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza juga sedang berlangsung.
Hamas mengatakan pihaknya memperkirakan negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dimulai minggu depan pada fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Hamas kembali menolak rencana pembersihan etnis Presiden AS Donald Trump untuk Gaza, dan mengatakan penyerahan itu merupakan “prestasi” bagi pejuang perlawanan Palestina.
Serangan militer besar-besaran Israel di Tepi Barat yang diduduki terus berlanjut, dengan tentara Israel membunuh seorang pria Palestina berusia 19 tahun di kamp pengungsi Askar, timur Nablus.
Kantor Media Pemerintah telah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan kini diduga tewas.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.