Konflik Palestina Vs Israel
Tindak Lanjuti Keinginan Trump, Israel Bentuk Badan Khusus untuk Migrasi Sukarela Warga Gaza
Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengumumkan pembentukan badan khusus untuk mengelola keberangkatan sukarela warga Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, mengumumkan pembentukan badan khusus untuk mengelola keberangkatan sukarela warga Gaza.
Pembentukan badan khusu ini sejalan dengan rencana besar yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Di mana Trump berencana memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara seperti Mesir dan Yordania.
Tujuan Trump mengusir warga Palestina dari Gaza adalah untuk mengendalikan wilayah tersebut dan mempengaruhi dinamika politik di kawasan Timur Tengah.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Israel pada Senin (17/2/2025), badan khusus ini akan menangani keberangkatan sukarela penduduk Gaza.
Katz menjelaskan bahwa keputusan ini dibuat setelah pertemuan yang membahas rencana keberangkatan penduduk Gaza.
Di mana nantinya, badan khusus ini akan dikelola oleh pemerintahan.
"Menteri Pertahanan Israel Katz mengadakan pertemuan hari ini (Senin) mengenai keberangkatan sukarela penduduk Gaza, yang pada akhirnya ia memutuskan bahwa sebuah direktorat untuk keberangkatan sukarela penduduk Gaza akan dibentuk di dalam kementerian pertahanan," kata pernyataan kementerian tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.
Sebelumnya, Katz telah mengumumkan rencana pembentukan badan khusus migrasi sukarela warga Gaza ini pada awal bulan ini.
Badan ini dibuat untuk memungkinkan warga Palestina meninggalkan Gaza secara sukarela.
Rencana ini, katanya, menyambut baik gagasan berani Trump yang memungkinkan sebagian besar penduduk Gaza untuk pindah ke berbagai negara di seluruh dunia.
Salah satu bagian dari rencana tersebut mencakup pemberian bantuan luas untuk penduduk Gaza yang ingin beremigrasi, termasuk paket komprehensif yang menyediakan pengaturan keberangkatan melalui jalur laut, udara, dan darat.
Baca juga: Netanyahu Isyaratkan Lanjutkan Usulan Trump untuk Pindahkan Warga Gaza, Klaim Punya Strategi Bersama
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya terhadap rencana Trump, yang bertujuan untuk menciptakan 'Gaza yang berbeda'.
Netanyahu menambahkan bahwa setelah perang, wilayah Gaza tidak akan dikelola oleh Hamas maupun Otoritas Palestina.
Pernyataan ini sejalan dengan usulan Trump untuk "mengambil alih" Gaza dan memindahkan warga Palestina ke negara lain di Timur Tengah, sebuah ide yang telah menuai penolakan keras dari Palestina, Mesir, dan Yordania.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.