Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel: Hasil Menarik Terungkap dari Autopsi Yahya Sinwar, Berperang Pakai Doping Captagon?

Selama ini militer Israel (IDF) menuduh kalau para petempur Hamas menggunakan doping, berupa narkotika, termasuk Captagon, sehingga kuat berperang

Tangkapan layar: rekaman Hamas/Al-Jazeera
MENDIANG SINWAR - Mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar selama pertempuran di Gaza pada waktu yang tidak diketahui. Laporan hasil autopsi Yahya Sinwar sudah dimiliki tentara Israel dan hasilnya, Sinwar sama sekali tidak menggunakan narkotika apa pun. 

Otoritas Penyiaran Israel menilai kalau laporan - yang diselesaikan beberapa hari terakhir oleh IDF mengenai analisis darah Sinwar - membawa implikasi penting di aspek strategis dan intelijen.

Laporan KAN menambahkan kalau para pemimpin tinggi militer Israel saat ini sedang mempelajari laporan tersebut dalam semua dimensi intelijen dan strategis.

"Semua rincian hasil autopsi Sinwar belum diungkapkan," kata laporan tersebut.

"Tetapi jelas bahwa dokumen tersebut mungkin berdampak pada pergerakan militer dan politik di masa mendatang," tambah KAN dalam laporannya.

Hal yang dimaksud soal 'dampak keputusan militer' IDF terkait jenazah Sinwar tersebut merujuk pada situasi yang terjadi pekan lalu.

Saat itu, gencatan senjata terancam bubar karena sejumlah hal.

"Perkiraan Israel menunjukkan kalau salah satu alasannya (terancam berhentinya gencatan snejata) adalah ancaman dari Mohammed Sinwar (adik Yahya) untuk menggagalkan negosiasi, atau bahkan benar-benar melaksanakan ancamannya, apabila tuntutannya untuk mengambil kembali jenazah saudaranya tidak dipenuhi Israel," kata laporan tersebut.

Israel sejauh ini menolak menyerahkan jenazah Yahya Sinwar ke Hamas.

Israel menahan jenazah mendiang pemimpin Hamas tersebut di lokasi yang tidak ditentukan.

Dalam konteks yang sama, Otoritas Israel melaporkan bahwa tentara memutuskan untuk tidak mengekstraksi peluru yang ditemukan di kepala Sinwar yang menyebabkan kematiannya.

"Tindakan ini  membuat identifikasi tentara yang menembaknya akan sulit dilakukan," menurut laporan KAN.

Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon (obat terlarang) dan disimulasikan dalam kotak berisi buah asli, setelah pengiriman dicegat oleh bea cukai dan brigade anti-narkoba di pelabuhan Beirut, di ibukota Lebanon, pada 29 Desember. 2021. Agen bea cukai Lebanon menyita hari ini, sembilan juta pil Captagon disembunyikan dalam pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut, yang ditujukan ke salah satu negara Teluk, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi mengumumkan.
Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon (obat terlarang) dan disimulasikan dalam kotak berisi buah asli, setelah pengiriman dicegat oleh bea cukai dan brigade anti-narkoba di pelabuhan Beirut, di ibukota Lebanon, pada 29 Desember. 2021. Agen bea cukai Lebanon menyita hari ini, sembilan juta pil Captagon disembunyikan dalam pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut, yang ditujukan ke salah satu negara Teluk, Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi mengumumkan. (ANWAR AMRO / AFP)

Apa Itu Captagon

Seperti diberitakan The Week, paada November 2023, para pejabat dari IDF dan pemerintah Amerika Serikat mengklaim laporan kalau para militan Hamas mengonsumsi stimulan palsu yang dikenal sebagai Captagon.

Konsumsi itu dilakukan ketika mereka melakukan serangan pada tanggal 7 Oktober di Israel.

Captagon yang juga dikenal sebagai "obat jihad", "Captain Courage", dan "kokain orang miskin", dilaporkan turut memicu serangan yang masif pada hari itu. 

Captagon adalah nama merek obat fenethylline hydrochloride , yang awalnya dibuat pada tahun 1960-an di Jerman Barat untuk mengobati kondisi seperti gangguan pemusatan perhatian, depresi, dan narkolepsi, menurut laporan Insider .

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan