Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Diserang, Gencatan Senjata Israel-Hamas Runtuh: Perkembangan Penting Gaza Petang Ini
Serangan udara Israel berlanjut pada Minggu (2/3/2025) pagi ini waktu Gaza, menewaskan 4 warga Palestina dan melukai 5 lainnya.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Langkah Netanyahu untuk memblokir bantuan kemanusiaan telah memicu reaksi keras. Hamas mengutuk keputusan itu sebagai "kejahatan perang" dan "upaya untuk menghindari perundingan," dan menyerukan tekanan internasional terhadap "Israel" untuk membatalkan tindakan tersebut.
Di sisi lain, Menteri Keuangan "Israel" Bezalel Smotrich dan mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mendukung langkah Netanyahu, mendorong tindakan yang lebih keras, seperti memutus aliran listrik dan air ke Gaza sambil melanjutkan operasi militer.

Ancaman Houthi, Serangan Baru Terhadap Gaza
Pemimpin Houthi Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan bahwa setiap dimulainya kembali serangan Israel terhadap Gaza akan memicu respons militer berskala besar.
Ia bersumpah bahwa jika perang kembali terjadi, "seluruh entitas musuh akan diserang," dan menjanjikan dukungan melalui berbagai cara militer.
Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa serangan udara Israel kembali terjadi pada Minggu pagi, menewaskan sedikitnya 4 warga Palestina dan melukai 5 lainnya.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, ini menambah jumlah korban tewas menjadi 115 warga Palestina dan lebih dari 490 orang terluka sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari.
Lebih dari 400 pelanggaran oleh Israel telah dilaporkan sejak perjanjian tersebut diterapkan.
Militer Israel membenarkan tindakannya dengan mengklaim bahwa mereka menargetkan orang-orang yang mencoba menanam bahan peledak di dekat pasukannya di Gaza utara.

Reaksi Keluarga Sandera, Meningkatnya Kritik ke Netanyahu
Ketidakpuasan meningkat di Israel atas penanganan Netanyahu terhadap situasi sandera.
Seorang ibu dari seorang tawanan Israel yang ditawan Hamas, dikutip oleh media Israel, menuduh Netanyahu mengorbankan tawanan demi kelangsungan hidup politiknya, dengan menyatakan, "Netanyahu mengubur para sandera demi segelintir ekstremis."
Hal ini menyebabkan meningkatnya tekanan domestik terhadap pemerintahan Netanyahu untuk memprioritaskan pembebasan para tawanan.
Kemarin, protes memenuhi jalan-jalan Tel Aviv, dengan para demonstran menuntut tindakan dan akuntabilitas dari pemerintah.

Status Saat Ini
Hingga Minggu pagi waktu Gaza (Minggu petang di Indonesia), negosiasi masih macet, tanpa ada perkembangan diplomatik baru.
Serangan udara dan penghentian bantuan kemanusiaan terus berlanjut, dan tidak ada tanda-tanda terobosan dalam kebuntuan ini.
(oln/rntv/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.