Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Minta Tahap 1 Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Usaha Kembalikan Keadaan ke Titik Awal

Israel diduga mencoba mengembalikan keadaan ke titik awal dengan meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Penulis: Nuryanti
khaberni/tangkap layar
ASAP MENGEPUL - Tangkapan layar Khaberni pada Minggu (2/3/2025) yang menunjukkan asap mengepul dari serangan udara Israel di Gaza. Israel diduga mencoba mengembalikan keadaan ke titik awal dengan meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas, mengatakan Israel mencoba mengembalikan keadaan ke titik awal dengan meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya telah mengadopsi usulan utusan Presiden AS Donald Trump untuk gencatan senjata sementara di Gaza, selama periode Ramadan dan Paskah.

Keputusan itu dilakukan beberapa jam setelah fase pertama dari kesepakatan yang disepakati sebelumnya berakhir.

"Pendudukan berusaha mengembalikan keadaan ke titik awal dan membatalkan perjanjian melalui alternatif yang diusulkannya," kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Senin (3/3/2025), dilansir Al Arabiya.

Sementara itu, gencatan senjata dicapai pada Januari 2025, setelah lebih dari setahun negosiasi yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, menetapkan rencana tiga tahap untuk mengembalikan semua sandera yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dan mengakhiri perang yang dipicu oleh serangan tersebut.

Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang hari itu, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang.

Lebih dari 100 orang dibebaskan dalam gencatan senjata sebelumnya.

Pasukan Israel menyelamatkan delapan orang dan menemukan puluhan mayat sebelum gencatan senjata saat ini diberlakukan.

Selama fase pertama yang berlangsung enam minggu, Hamas membebaskan 25 sandera Israel yang masih hidup dan delapan jenazah lainnya sebagai ganti hampir 2.000 tahanan Palestina.

Pasukan Israel mundur dari sebagian besar wilayah Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

Masing-masing pihak saling menuduh melakukan pelanggaran, tetapi kesepakatan itu tetap berlaku.

Baca juga: Israel Hentikan Semua Pasokan ke Gaza, Tuai Kritikan Internasional, Dianggap sebagai Alat Pemerasan

Tahap 2 akan selalu jauh lebih sulit karena akan memaksa Israel untuk memilih antara mengamankan pemulangan para sandera dan memusnahkan Hamas — dua tujuan perang utama Netanyahu.

Hamas, yang masih menguasai Gaza, mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika Israel mengakhiri perang.

Namun, hal itu akan membuat kelompok militan tersebut tetap utuh dan memiliki pengaruh besar atas wilayah tersebut, bahkan jika mereka menyerahkan kekuasaan formal kepada warga Palestina lainnya, seperti yang mereka katakan akan mereka lakukan.

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

Dikutip dari Al Jazeera, Hamas mengatakan Israel berusaha mengembalikan situasi ke "titik awal" dengan menolak memasuki fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza dan meminta perpanjangan fase pertama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan