Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Slovenia Melarang Impor dari Pemukim Ilegal Israel, Ini Alasannya

Slovenia melarang impor dari pemukiman ilegal Israel, dengan alasan pelanggaran serius dan berkelanjutan terhadap hukum humaniter

Editor: Muhammad Barir
X/Laman resmi Vlada Republike lovenije/@vladaRS
Bendera Palestina berkibar bersama bendera Republik Slovenia dan Uni Eropa. Parlemen Slovenia setuju untuk mengakui negara Palestina setelah pemungutan suara pada Selasa (4/6/2024) malam. 

Slovenia Melarang Impor dari Pemukim Ilegal Israel

TRIBUNNEWS.COM- Slovenia pada hari Rabu memberlakukan larangan impor dari pemukiman ilegal Israel, dengan alasan pelanggaran serius dan berkelanjutan terhadap hukum humaniter internasional di wilayah Palestina yang diduduki.

Kantor Pers Slovenia (STA) melaporkan bahwa tindakan tersebut diambil atas perintah Perdana Menteri Robert Golob dan menggarisbawahi komitmen Slovenia terhadap hukum internasional.

"Tindakan-tindakan ini tidak hanya membahayakan nyawa dan martabat penduduk Palestina, tetapi juga fondasi tatanan internasional. Sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Slovenia tidak dapat dan tidak boleh menjadi bagian dari rantai yang memungkinkan atau menutup mata terhadap praktik-praktik semacam itu," tegas pemerintah.

Langkah tersebut, yang juga melarang segala upaya untuk menghindari larangan tersebut, mengikuti serangkaian tindakan diplomatik yang diambil oleh pemerintah Slovenia.

Minggu lalu, pemerintah memberlakukan embargo senjata terhadap Israel dan sebelumnya menyatakan Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich sebagai personae non grata.

"Langkah-langkah ini merupakan respons yang jelas terhadap kebijakan pemerintah Israel, yang melalui tindakannya, merusak prospek perdamaian abadi dan solusi dua negara," tambah pemerintah.

Menteri Luar Negeri Tanja Fajon mengakui dampak ekonomi yang terbatas tetapi membela langkah tersebut sebagai isyarat diplomatik yang penting.

"Ini mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel dan komunitas internasional yang lebih luas bahwa pelanggaran hukum internasional bukannya tanpa konsekuensi dalam hubungan internasional," ujarnya dalam sebuah pernyataan di X.

“Hal ini menempatkan Slovenia di antara negara-negara yang berprinsip, bertanggung jawab, dan berani.”

Pemerintah telah menugaskan beberapa kementerian untuk menjajaki kemungkinan pelarangan ekspor ke pemukiman tersebut.

Selain itu, Slovenia mengumumkan paket bantuan kemanusiaan baru untuk warga sipil Palestina, yang akan dikirimkan melalui Yordania.

Israel telah menghadapi kemarahan yang semakin meningkat atas perang destruktifnya di Gaza, tempat lebih dari 61.000 orang telah tewas sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan daerah kantong tersebut, yang sedang menghadapi kelaparan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan